Bursa Pagi: Asia Dubuka Melemah namun Berlanjut Naik, Laju IHSG Dibayangi Net Sell Asing dan Demo Buruh

• Bursa saham Asia dibuka cenderung melemah, namun berlanjut berbalik menguat.
• Pasar India akan kembali menjadi sorotan setelah libur yang bertepatan dengan penerapan tarif AS.
• IHSG diprediksi bergerak sideways cenderung menguat.

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Kamis (28/8), dibuka cenderung melemah namun berlanjut berbalik menguat. Investor menanti keputusan Bank of Korea. Perhatian akan beralih ke pasar India setelah kembali dibuka usai libur Rabu, yang bertepatan dengan penerapan tarif oleh AS.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatakan penguatan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,1%. Indeks berlanjut naik tipis 0,01% di posisi 8.961,2 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka turun 0,43% dan Kosdaq melemah 0,15%. Kospi berbalik naik 0,32% menjadi 3.197,5.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang menguat 0,2% menjadi 42.603,98, setelah dibuka turun 0,52%, dan Topix melemah 0,33%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan kembali berusaha menggapai level 8.000, dibayangi kekhawatiran akan dampak aksi demo buruh yang dijadwalkan hari ini. Dibayangi net sell  asing, pada sesi perdagangan kemarin IHSG ditutup naik 0,38% menjadi 7.936. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange merosot 1,14% ke USD18,17.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini bergerak  sideways , berpeluang untuk meneruskan pola  uptrend . Secara teknikal IHSG berpeluang menguji resistance di atas 8.000, namun berisiko koreksi jangka pendek ke 7.850.
Analis Indo Premier berpendapat, aksi terbaru Danantara dengan penerbitan Patriot Bond yang dikabarkan mencatat  oversubscribe  dengan konglomerasi, seperti Grup Djarum menjadi penawar teratas bersama dukungan dari Grup Prajogo & Thohir, serta Project dengan GEM China bersama dg & untuk pembangunan hub-nikel disambut positif oleh saham-saham terafiliasi.
IHSG berpotensi bergerak variatif cenderung melemah.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir menguat. Indeks S&P 500 cetak rekor baru menjelang laporan keuangan Nvidia. Investor tengah menguji kekuatan reli saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI). Kekhawatiran mulai muncul, terutama setelah CEO OpenAI Sam Altman pekan lalu memperingatkan potensi gelembung AI.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 menghijau, dipimpin laju sektor energi (1,15%) yang diikuti sektor teknologi informasi (0,48%). Saham Nvidia melemah 0,1%. Microsoft melaju hampir 1%, tapi Meta Platforms merosot hampir 1%. MongoDB melambung 38%, dan J.M. Smucker ambles 4,4% setelah melaporkan laba tahunannya.

• S&P 500 menguat 0,24% (15,46 poin) menjadi 6.481,40.
• Nasdaq Composite bertambah 0,21% (45,87 poin) di 21.590,14.
• Dow Jones Industrial Average naik 0,32% (147,16 poin) ke 45.565,23.

Bursa saham utama Eropa tadi malam berakhir sedikit menguat. Investor mewaspadai ketidakstabilan politik di Prancis terkait kemungkinan jatuhnya pemerintahan PM Bayrou. Pasar menanti laporan keuangan Nvidia, sementara sebagian besar perusahaan Eropa menunjukkan kinerja kuartal dua yang kuat.
Indeks STOXX 600 menguat 0,1% menjadi 554,76. Secara sektoral saham perbankan menjadi penekan utama, anjlok 1,3%. Deutsche Bank dan Commerzbank ambles 3,4% dan 4,9%. Sebaliknya, sektor barang pribadi dan rumah tangga melonjak 1,5%, dipimpin saham luxury brand. Swatch melesat 6,3%.

• DAX Jerman turun 0,44% (-106,66 poin) menjadi 24.046,21.
• FTSE 100 Inggris melemah 0,11% (-34,12 poin) di 9.255,50.
• CAC 40 Prancis naik 0,44% (34,12 poin) menjadi 7.743,93.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menguat tipis. Investor  wait and see  jelang rilis data inflasi PCE dan laporan kinerja Nvidia. Pelaku pasar menanti sinyal pemangkasan suku bunga pada pertemuan the Fed bulan depan, di tengah tekanan politik dan ancaman independensi bank sentral.Indeks dolar AS (DXY) naik 0,02% ke 98.227.
Ketegangan politik di Prancis dan data inflasi produsen Inggris turut memengaruhi pergerakan mata uang utama. Namun kekhawatiran pasar terhadap risiko politik Eropa mulai mereda. Inflasi harga output produsen Inggris naik jadi 1,9% pada Juni, tertinggi dalam dua tahun terakhir, dari sebelumnya 1,3%
Kurs spot dolar

Sumber : Bloomberg.com, 27/8/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi berakhir naik. Permintaan bensin AS naik jelang libur Labor Day. Ekspektasi penurunan suku bunga the Fed bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyakInvestor mencermati dampak tarif AS atas impor India serta meningkatnya saling bals serangan ke sentra energi Rusia dan Ukraina, yang mendongkrak risiko gangguan pasokan.
Data menunjukkan stok minyak mentah AS menyusut 2,4 juta barel menjadi 418,3 juta barel pekan lalu, lebih besar dari perkiraan penurunan 1,9 juta barel. Stok bensin turun 1,2 juta barel, lebih kecil dari ekspetasi penurunan 2,2 juta barel. Stok distilat (termasuk solar dan minyak pemanas) turun 1,8 juta barel, jauh dari perkiraan kenaikan 885.000 barel.

• Harga Brent berjangka melaju 83 sen (1,2%) ke USD68,05 per barel.
• Harga WTI berjangka melonjak 90 sen (1,4%) ke USD64,15 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup menguat tipis. Investor menanti data inflasi PCE AS untuk petunjuk arah suku bunga the Fed. Upaya Trump memecat Gubernur Fed Lisa Cook memicu kekhawatiran atas independensi bank sentral dan mendorong harga emas naik sebelumnya.
Pasar menanti rilis data PCE Juli, Jumat, yang diperkirakan tumbuh 2,6% secara tahunan, sama seperti bulan sebelumnya. Harga logam berharga lainnya; perak spot melemah 0,1% di USD38,57 per ounce, platinum berkurang 0,2% menjadi USD1.345,66, dan paladium turun 0,3% ke USD1.091,01.

• Harga emas spot menguat 0,1% menjadi USD3.394,49 per ounce.
• Harga emas berjangka AS naik 0,5% ke USD3.448,60 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)