
Harga minyak diprediksi akan naik dengan harga Brent crude diprediksi akan tetap kuat. Analis UBS memprediksi bahwa patokan harga ini akan diperdagangkan di kisaran atas $60-$70 per barel, sehingga memberikan sedikit kelegaan bagi pasar energi.
Saat ini, harga Brent didukung oleh rendahnya tingkat persediaan di negara-negara OECD. Pada saat yang sama, UBS memproyeksikan permintaan akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus sebelum sedikit merosot pada beberapa bulan berikutnya. Kombinasi antara permintaan yang melemah dan pasokan yang meningkat diprediksi akan mendorong penumpukan stok yang signifikan pada awal 2026. UBS memprediksi bahwa dalam skenario tersebut, patokan harga ini akan cenderung ke kisaran bawah $60-$70 per barel pada akhir 2025.
Pengamat pasar lainnya juga menggemakan pandangan ini. Dari sisi pasokan, Amerika Selatan sedang meningkatkan produksi minyak dengan Brasil mencapai rekor output baru. Di Arab Saudi, penggunaan minyak mentah naik sebesar 185.000 barel per hari, mencapai total 674.000 barel per hari. Peningkatan permintaan musiman ini membantu kerajaan tersebut mempertahankan tingkat ekspor yang terus tinggi.
UBS memproyeksikan harga Brent di angka $62 per barel pada Desember 2025, dengan level serupa diperkirakan pada Maret 2026. Namun, pada pertengahan 2026, analis memperkirakan ada kenaikan kembali menjadi sekitar $65 per barel.
加载失败()