NEW YORK , investor.id -Harga minyak global ditutup menguat pada Kamis (28/8/2025), setelah sempat tertekan di awal perdagangan. Sentimen pasar berbalik positif usai Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kecewa ketika mengetahui Rusia melancarkan serangan rudal dan drone ke Ukraina.
Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent naik 57 sen (0,8%) menjadi US$ 68,62 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 45 sen (0,7%) ke posisi US$ 64,60 per barel.
Pejabat Kota Kyiv melaporkan, sedikitnya 21 orang tewas akibat serangan udara Rusia pada Kamis dini hari. Di sisi lain, militer Ukraina mengklaim berhasil menyerang dua kilang minyak Rusia menggunakan drone.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan, Trump akan memberikan pernyataan resmi terkait situasi tersebut. Pernyataan ini membuat harga minyak berbalik arah, setelah sebelumnya kedua acuan minyak sempat melemah sekitar 1%.
Pasar juga mencermati respons India terkait tekanan dari AS agar menghentikan impor minyak Rusia. Tekanan meningkat setelah Trump menggandakan tarif impor produk India hingga 50% pada Rabu (27/8/2025).
Meski begitu, sejumlah pelaku pasar menyebut ekspor minyak Rusia ke India justru akan meningkat pada September, menantang tekanan dari Washington.
Prospek Permintaan Minyak
Selain faktor geopolitik, harga minyak juga sempat tertekan oleh prospek permintaan yang lebih rendah pasca-libur panjang Labor Day di AS. Dari sisi pasokan, OPEC + berencana menaikkan produksi pada September sebesar 547 ribu barel per hari, yang diperkirakan akan menambah stok minyak global.
Firma riset Ritterbusch and Associates menilai kombinasi melemahnya permintaan dan meningkatnya pasokan akan membebani harga energi. "Seiring berakhirnya musim panas, permintaan bensin akan melandai, dan kilang beralih ke produk musim dingin yang lebih murah," tulis lembaga tersebut.
Menambah tekanan, pasokan minyak Rusia melalui pipa Druzhba ke Hungaria dan Slovakia kembali normal pada Kamis setelah sempat terhenti akibat serangan Ukraina ke wilayah Rusia pekan lalu. Informasi ini dikonfirmasi oleh perusahaan minyak Hungaria MOL dan Menteri Ekonomi Slovakia.
Sumber : investor.id
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()