Greenback Sentuh Posisi Terendah Lima Pekan Jelang Jobs Data Amerika

avatar
· 阅读量 18
  • Dolar tersungkur ke level terendah 5 minggu, seiring ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga Fed sebesar 25 bps bulan ini.
  • Fokus investor tertuju pada data ketenagakerjaan AS minggu ini, termasuk laporan nonfarm payrolls, untuk petunjuk arah kebijakan moneter selanjutnya.
  • Ketidakpastian politik dan tekanan terhadap independensi Fed turut menekan dolar, sementara euro dan yuan menguat didukung sentimen domestik masing-masing.

Ipotnews - Dolar AS tersungkur ke posisi terendah dalam lima pekan, Senin, seiring meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve dan menjelang rilis sejumlah data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang akan menjadi penentu arah kebijakan moneter ke depan.
Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur kinerja greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,22% menjadi 97,64 setelah sempat menyentuh titik terendah sejak 28 Juli di 97,552. Sepanjang Agustus, indeks tersebut terkoreksi 2,2%, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Senin (1/9).
Pelaku pasar menantikan laporan non-farm payrolls Amerika yang dijadwalkan rilis Jumat, didahului data lowongan kerja dan payroll swasta. Hasil data tersebut akan menjadi penentu bagi arah suku bunga the Fed dalam beberapa bulan ke depan.
Menurut FedWatch Tool CME Group, pasar kini memperkirakan peluang 90% bahwa the Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September, serta kemungkinan pemotongan hingga total 100 basis poin sampai musim gugur 2026.
Di sisi lain, depresiasi dolar juga dipengaruhi putusan pengadilan banding Amerika yang menyatakan sebagian besar tarif era Presiden Donald Trump sebagai ilegal. Sementara, ketegangan politik meningkat setelah Trump dilaporkan terus menekan the Fed dalam upayanya untuk memberhentikan Gubernur Lisa Cook, yang memicu kekhawatiran akan independensi bank sentral.
"Risiko dominasi fiskal seharusnya tercermin dalam kenaikan break-even inflasi jangka panjang AS dan diskon risiko yang lebih besar terhadap dolar, meski belum terlihat saat ini," ujar George Saravelos, Kepala Strategi Valas Deutsche Bank.
"Dominasi fiskal" merujuk pada kondisi di mana kebijakan moneter dipaksa mendukung pembiayaan defisit fiskal yang besar, yang dapat mengancam stabilitas ekonomi jangka panjang.
Pergerakan Valas
Mata uang euro menguat 0,35% menjadi USD1,1724, sementara poundsterling naik 0,18% jadi USD 1,3528. Namun, pelaku pasar tetap waspada terhadap risiko politik di zona euro, khususnya di Prancis, yang menghadapi potensi kekalahan dalam pemungutan suara kepercayaan terkait rencana pemangkasan anggaran.
Meski demikian, analis menilai ketegangan politik tersebut belum berdampak luas selama tidak ada tanda-tanda penularan ke negara anggota euro lainnya.
Di pasar Asia, dolar AS stagnan terhadap yen Jepang di level 147,00, setelah mencatat penurunan bulanan 2,5% pada Agustus. Yuan China bertahan di kisaran tertinggi 10 bulan versus dolar di level 7,1326, didukung kebijakan fixing kuat dari bank sentral dan sentimen positif pasar saham domestik.
Sementara itu, aktivitas manufaktur China sepanjang Agustus menunjukkan ekspansi tercepat dalam lima bulan terakhir, menurut survei sektor swasta.
Hasil ini kontras dengan survei resmi yang memperlihatkan kontraksi selama lima bulan berturut-turut, mencerminkan pemulihan ekonomi yang masih belum merata di negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia tersebut. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest