- Dolar AS sedikit pulih 0,1% ke 97,709 setelah melemah lima hari beruntun, tertekan kekhawatiran campur tangan Trump terhadap independensi the Fed dan prospek pemangkasan suku bunga.
- Emas melanjutkan reli menuju rekor, sementara dolar terhadap yen stabil di 147,33, menunjukkan pasar masih mencari lindung nilai.
- Euro melemah ke USD1,1707, dolar Australia turun 0,1% ke USD0,6549, sterling terkoreksi ke USD1,3539, dan kiwi stabil di USD0,5903.
Ipotnews - Dolar AS mencatat pemulihan tipis, Selasa pagi, setelah melemah lima hari berturut-turut, menjelang dibukanya kembali pasar Amerika Serikat usai libur Hari Buruh.
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, naik 0,1% menjadi 97,709, setelah sehari sebelumnya menyentuh posisi terendah sejak 28 Juli, demikian laporan Reuters, di Singapura, Selasa (2/9).
Pelemahan sebelumnya dipicu aksi jual investor yang beralih ke aset lindung nilai lain, termasuk emas yang kini diperdagangkan mendekati rekor tertinggi.
Tekanan terhadap dolar semakin kuat setelah Presiden AS Donald Trump melancarkan serangan terhadap Federal Reserve, termasuk keputusannya memberhentikan Gubernur Lisa Cook. Langkah tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa Gedung Putih mengganggu independensi bank sentral, saat prospek penurunan suku bunga masih belum jelas.
"Federal Reserve tampaknya berada di ambang memulai siklus pemangkasan suku bunga," ujar Chris Weston, Kepala Riset Pepperstone Group di Melbourne. "Investor kini melihat emas sebagai aset yang lebih menarik."
Terhadap yen Jepang, dolar menguat 0,1% ke posisi 147,33 yen, masih berada dalam kisaran perdagangan sejak awal Agustus.
Investor kini menanti serangkaian data ekonomi AS untuk Agustus, termasuk indeks manufaktur dan jasa ISM serta laporan tenaga kerja non-pertanian. Data tersebut akan menjadi tolok ukur seberapa jauh kebijakan Trump memengaruhi aktivitas industri dan pasar tenaga kerja.
Di pasar mata uang lain, euro melemah tipis 0,03% menjadi USD1,1707 setelah data menunjukkan PMI manufaktur zona euro meningkat pada Agustus untuk pertama kalinya dalam tiga tahun. Data inflasi konsumen untuk bulan yang sama dijadwalkan rilis Selasa.
Dolar Australia melemah 0,1% jadi USD0,6549 setelah reli lima hari, meski masih berada di dekat level tertinggi dalam lebih dari dua pekan. Dolar Selandia Baru (kiwi) stagnan di posisi USD0,5903 usai menguat tiga hari berturut-turut ke level tertinggi dua pekan. Sementara poundsterling melemah 0,1% menjadi USD1,3539, mundur dari posisi tertinggi dua pekan yang dicapai pada sesi Senin. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()