IHSG Berpotensi Sideways di Tengah Tekanan Jual Asing dan Ketidakpastian Global

avatar
· 阅读量 11

IHSG Berpotensi Sideways di Tengah Tekanan Asing dan Ketidakpastian Global
IHSG ditutup melemah 1,21% dengan tekanan jual asing Rp2,14 triliun
Fanny Suherman memproyeksikan IHSG bergerak sideways dalam rentang 7.600-7.800 dan memberi rekomendasi beberapa saham untuk trading jangka pendek.
M. Nafan Aji Gusta menyoroti breakdown teknikal IHSG dan menilai stabilitas politik domestik serta ekspektasi kebijakan The Fed akan menjadi penentu arah pasar ke depan.
Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) ditutup melemah 1,21 persen ke level 7.736 pada perdagangan kemarin dengan mencatatkan net sell asing sekitar Rp2,14 triliun.
Saham-saham perbankan besar seperti
BBCA
,
BMRI
,
BBRI
, serta
TLKM
dan
ADRO
tercatat paling banyak dilepas investor asing.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menjelaskan IHSG berpotensi bergerak sideways pada perdagangan hari ini, Selasa (2/9) di rentang 7.600-7.800. Menurutnya, area support berada di 7.600-7.680 sementara resistance di 7.800-7.820.
"Secara teknikal, IHSG masih berada dalam fase konsolidasi, sehingga IHSG berpotensi bergerak sideways di range 7.600-7.800 hari ini," ungkap Fanny dalam riset hariannya.
Dia juga merekomendasikan sejumlah saham pilihan seperti
SLIS
,
ARCI
,
SCMA
,
GZCO
,
BKSL
, dan
MEDC
untuk peluang trading jangka pendek.
Sementara itu, Senior Market Analyst M. Nafan Aji Gusta, melihat IHSG secara teknikal telah mengalami breakdown dari pola ascending broadening wedge pattern. Sinyal negatif ditunjukkan oleh indikator Stochastics K_D dan RSI, diperparah oleh penurunan volume transaksi.
"Bila kondisi politik dan keamanan di dalam negeri mulai kondusif, maka stabilitas pertumbuhan ekonomi dapat tercapai dan potensi buy on dip di pasar akan muncul," ujar Nafan.
Selain faktor domestik, pasar juga memperhatikan perkembangan global, termasuk ekspektasi penurunan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin pada September 2025 serta ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina yang mempengaruhi harga minyak dunia.
"Barclays mengemukakan bahwa ekonomi AS telah melambat dan rentan terhadap resesi dengan peluang sebesar 50 persen dalam delapan kuartal berikutnya," pungkasnya. (Marjudin/ AI)

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest