Surplus Neraca Perdagangan RI Diprediksi Bakal Menyusut, Ini Sejumlah Penyebabnya...

avatar
· 阅读量 15

Surplus neraca perdagangan RI Juli 2025 masih solid di USD4,2 miliar, dengan ekspor utama minyak nabati, bahan bakar mineral, dan besi baja.
Risiko penurunan ekspor ke AS muncul sejak 7 Agustus 2025 akibat tarif impor baru 19%, berpotensi menekan sektor elektronik, pakaian, dan alas kaki.
Impor meningkat di semua kategori (barang konsumsi, bahan baku, barang modal), seiring tren domestik yang lebih kuat, sehingga berpotensi menyusutkan surplus dagang ke depan.
Ipotnews - Surplus neraca perdagangan Indonesia diperkirakan akan menyempit dalam beberapa bulan mendatang, seiring kenaikan impor dan risiko penurunan ekspor ke Amerika Serikat (AS).
Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, mengatakan tren domestik di semester II tahun ini berpotensi mendorong lonjakan impor, didorong oleh suku bunga rendah, peningkatan realisasi investasi, serta konsekuensi dari kesepakatan dagang Indonesia-AS.
"Hal ini menurut kami akan berdampak kepada penurunan surplus neraca perdagangan Indonesia dalam beberapa bulan ke depan," ungkap Rully dalam publikasi risetnya, Selasa (2/9).
Meski begitu, pada Juli 2025 RI masih mencatatkan surplus dagang yang solid sebesar USD4,2 miliar, naik tipis dari Juni yang senilai USD4,1 miliar. Ini menandai tiga bulan berturut-turut neraca dagang berada di atas USD4 miliar.
Ekspor tercatat USD24,7 miliar, sementara impor mencapai US$20,6 miliar. Komoditas penyumbang utama ekspor adalah lemak dan minyak hewani/nabati sebesar USD3,5 miliar, bahan bakar mineral US$2,4 miliar, dan besi baja USD2,3 miliar.
Dari sisi negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok mencapai USD5,2 miliar dan ke AS USD2,7 miliar. Keduanya mengalami kenaikan secara bulanan, meskipun perekonomian kedua negara tengah melambat. Rully menilai perbaikan ekspor Juli ini didorong oleh gencatan sementara dalam perang dagang Tiongkok-AS, serta penundaan penerapan tarif 19% terhadap barang impor AS dari Indonesia.
Namun mulai 7 Agustus 2025, tarif baru tersebut resmi berlaku. "Kami memperkirakan ekspor Indonesia ke AS akan tertekan pada Agustus, terutama di sektor mesin dan perlengkapan elektronik, pakaian dan aksesoris, serta alas kaki," jelas Rully.
Sementara itu, impor Juli naik di seluruh kategori ekonomi. Barang konsumsi tercatat US$2 miliar, bahan baku USD14,2 miliar, dan barang modal USD4,4 miliar. Secara akumulasi Januari-Juli 2025, impor bahan baku dan barang modal lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu.(Adhitya/AI)

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest