Impor CPO India Tembus Level Puncak 13 Bulan, Dorong Prospek Ekspor Indonesia

avatar
· 阅读量 13
  • Impor minyak sawit India naik 16% ke 993.000 ton pada Agustus -- tertinggi dalam 13 bulan -- karena harga lebih murah dibandingkan soyoil menjelang musim festival.
  • Impor soyoil turun 28% menjadi 355.000 ton, sementara impor minyak bunga matahari naik 27% menjadi 255.000 ton; canola oil diimpor untuk pertama kalinya dalam hampir 5 tahun.
  • Kenaikan impor sawit India mendukung harga dan membantu pengurangan stok di Indonesia dan Malaysia, dua produsen utama minyak sawit dunia.

Ipotnews - Impor minyak sawit (CPO) India melambung sepanjang Agustus, dan mencapai level tertinggi dalam 13 bulan terakhir, karena harga lebih kompetitif dibandingkan soyoil, serta meningkatnya permintaan menjelang musim festival di negara tersebut.
Menurut perkiraan dari lima pelaku industri, impor minyak sawit India melesat 16% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 993.000 ton metrik--tertinggi sejak Juli 2024, demikian laporan  Reuters,  di Mumbai, Selasa (2/9).
Sebagai importir minyak nabati terbesar di dunia, peningkatan pembelian India diperkirakan membantu negara produsen utama, seperti Indonesia dan Malaysia, dalam mengurangi stok, serta mendukung harga acuan CPO berjangka di Bursa Malaysia.
Sementara itu, impor minyak kedelai (soyoil) India tercatat merosot 28% pada Agustus menjadi 355.000 ton, terendah dalam enam bulan terakhir. Sebaliknya, impor minyak bunga matahari melejit 27% jadi 255.000 ton, level tertinggi dalam tujuh bulan, berdasarkan data dari sejumlah trader.
India juga tercatat mengimpor 6.000 ton minyak kanola pada Agustus--pengiriman pertama dalam hampir lima tahun terakhir.
Secara keseluruhan, total impor minyak nabati India pada Agustus meningkat 3,6% menjadi 1,6 juta ton dibandingkan bulan sebelumnya, tertinggi sejak 13 bulan lalu. Angka ini belum termasuk pengiriman bebas bea yang masuk melalui jalur darat dari Nepal.
"Refiner meningkatkan pembelian minyak sawit dalam dua bulan terakhir karena harganya jauh lebih murah dibandingkan soyoil, dan untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi selama musim festival," kata Rajesh Patel, Managing Partner GGN Research.
Permintaan minyak nabati, khususnya CPO, memang cenderung meningkat signifikan di India saat musim perayaan karena banyaknya konsumsi makanan manis dan gorengan.
Menurut seorang trader dari perusahaan dagang global di Mumbai, impor minyak sawit India diperkirakan tetap berada di atas 900.000 ton pada September. Adapun impor soyoil diprediksi menembus 450.000 ton.
India biasanya membeli minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia, sementara kebutuhan soyoil dan minyak bunga matahari dipasok dari Argentina, Brasil, Rusia, dan Ukraina.
Di sisi lain, GGN Research juga memperkirakan impor minyak nabati dari Nepal ke India mencapai 95.000 ton pada Agustus, naik dari 86.000 ton pada Juli. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest