Mata Uang Asia Melemah,  Aksi Jual Obligasi Global Picu Lonjakan Dolar

avatar
· 阅读量 22
  • Mata uang  emerging market  melemah setelah aksi jual obligasi global memicu lonjakan dolar, baht Thailand memimpin penurunan di tengah krisis politik.
  • Rupiah Indonesia turun meski IHSG naik, sementara kerusuhan nasional menambah tekanan pada sentimen investor.
  • Volatilitas obligasi global memperburuk kehati-hatian investor di Asia

Ipotnews - Sebagian besar mata uang  emerging market  Asia bergerak melemah jelang kahir sesi perdagangan hari ini, Rabu (3/9). Aksi jual di pasar obligasi global mendorong investor beralih ke dolar sebagai aset aman. Kkekhawatiran atas utang pemerintah dan pertumbuhan ekonomi juga membebani pasar saham regional.
Laman Reuters melaporkan, mendekati pukul 15:00 WIB, baht Thailand memimpin pelemahan, turun 0,23% seiring krisis politik negara itu yang semakin dalam. Partai berkuasa Pheu Thai bergerak untuk membubarkan parlemen dan menyerukan pemilu kilat, menentang upaya blok parlemen terbesar untuk membentuk pemerintahan alternatif. Partai berkuasa tetap melanjutkan langkah pembubaran meski kehilangan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra akibat putusan pengadilan.
Pasar Indonesia bergerak  mixed . Rupiah melemah sementara IHSG meningkat 0,75% saat investor memantau perkembangan kerusuhan di dalam negeri.
"Aset Indonesia rentan, karena investor asing mungkin mengurangi eksposur mereka di kawasan ini, yang telah mereka bangun dalam beberapa minggu dan bulan terakhir," kata Parisha Saimbi, FX Strategist EM Asia di BNP Paribas, seperti dikutip Reuters.
Dolar Taiwan turun 0,15%, ringgit Malaysia turun 0,07%. Dolar Singapura melemah 0,06%, dan rupee India turun tipis 0,01%.
Indeks DXY naik 0,3% setelah menguat 0,66% pada Selasa.
Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang tenor 30 tahun melonjak ke rekor 3,255%, mencerminkan kenaikan tajam gilt Inggris dan Treasury AS yang dimulai semalam. Pelemahan yen bersama poundsterling mengangkat dolar AS.
Aksi jual surat utang negara mencerminkan meningkatnya kecemasan investor atas membengkaknya pinjaman pemerintah. Belanja fiskal besar-besaran, menuntut penerbitan obligasi lebih tinggi untuk membiayai defisit yang meningkat.
Saham Asia mencerminkan ketidakpastian yang lebih luas, dengan indeks saham SSEC China turun 1,27% dan indeks saham Filipina PSEI jatuh 0,75%.
Saham Thailand SET justru melaju 0,90% meski dilanda gejolak politik, sementara indeks Kopsi, Korea Selatan dan TAIEX Taiwan masing-masing naik 0,4%. STI Singapura turun 0,3%.
Investor lebih berhati-hati menjelang periode musiman yang volatil, menurut Eugene Leow, Senior Rates Strategist di DBS. "Kinerja lintas-aset mencerminkan perilaku ini, dengan emas dan DXY (indeks dolar AS) berkinerja baik di tengah goyahnya pasar saham," ujarnya seperti dikutip Reuters.
Aksi jual regional ini menegaskan bagaimana volatilitas pasar obligasi global terus bergema di  emerging market  Asia. Pelemahan mata uang dan fluktuasi saham mencerminkan kehati-hatian investor yang lebih luas di tengah meningkatnya kekhawatiran fiskal.
Di Malaysia, bank sentral secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil di 2,75% pada Kamis dan menjaganya hingga setidaknya 2027, menurut jajak pendapat Reuters.
 Asia stock indexes and currencies at 0727 GMT 

COUNTRY

FX RIC

FX DAILY %

FX YTD %

INDEX

STOCKS DAILY %

STOCKS YTD %

Japan

USDJPY

-0.46

+5.48

N225

-0.88

6.70

China

USDCNY

-0.13

+2.11

SSEC

-1.16

13.78

India

USDINR

-0.01

-2.89

NSEI

0.28

4.24

Indonesia

USDIDR

-0.09

-1.95

JCI

0.76

11.03

Malaysia

USDMYR

-0.09

+5.65

KLSE

0.11

-3.89

Philippines

USDPHP

-0.06

+1.16

PSEI

-0.75

-6.83

S.Korea

USDKRW

+0.34

+5.83

KOSPI

0.38

32.71

Singapore

USDSGD

-0.13

+5.85

STI

-0.34

13.11

Taiwan

USDTWD

-0.16

+6.68

TAIEX

0.35

4.62

Thailand

USDTHB

-0.20

+5.85

SET

0.54

-10.33

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest