Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Lagi, Dekati US$ 3.600

avatar
· 阅读量 8

NEW YORK , investor.id- Harga emas dunia melesat dan kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada perdagangan Rabu (3/9/2025). Kenaikan itu didorong oleh data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan.
Dikutip dari Reuters, kondisi ini semakin memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan ini.
Harga emas spot melesat 0,82% menjadi US$ 3.562,1 per ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di level US$ 3.578,50 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS menguat 1,2% ke posisi US$ 3.635,50.
Kementerian Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah lowongan kerja pada Juli turun lebih besar dari perkiraan, sementara perekrutan melambat. Data ini konsisten dengan tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja.
"Emas sudah berada di wilayah rekor sebelum data dirilis. Angka yang lebih lemah ini mendorong sentimen bullish emas dengan target kenaikan berikutnya di US$ 3.600 per ons," kata analis pasar di City Index dan FOREX.com Fawad Razaqzada.
Menurut alat pemantau CME FedWatch, peluang The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat 16-17 September naik menjadi 98% dari sebelumnya 92%.
Kini investor menantikan rilis klaim pengangguran mingguan dan data ketenagakerjaan ADP pada Kamis (4/9/2025), serta laporan nonfarm payrolls pada Jumat (5/9/2025).
Gubernur The Fed Christopher Waller kembali menegaskan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga bulan ini. Namun, ia menekankan bahwa kecepatan pemangkasan suku bunga berikutnya akan bergantung pada perkembangan ekonomi selanjutnya.
Independensi The Fed
Sementara itu, Gubernur The Fed Lisa Cook pada Selasa (2/9/2025) menegaskan penolakannya atas upaya Presiden AS Donald Trump untuk memberhentikannya dari jabatan. Trump berulang kali mengkritik Ketua The Fed Jerome Powell karena belum memangkas suku bunga tahun ini.
"Semakin besar kekhawatiran terhadap independensi bank sentral AS, semakin menurunkan kepercayaan investor pada aset berbasis dolar dan mendorong mereka beralih ke emas," kata analis dari Heraeus Metals.
Selain itu, Trump juga berencana meminta Mahkamah Agung AS untuk mengesahkan legalitas tarif impor yang diberlakukannya, setelah kalah di dua pengadilan tingkat bawah.
Di sisi lain, perekonomian zona euro tercatat masih tumbuh sangat lambat pada Agustus. Emas cenderung menguat di tengah ketidakpastian dan suku bunga rendah
Wakil Presiden sekaligus analis senior di Zaner Metals Peter Grant, memprediksi reli emas masih berlanjut. Harga emas berpotensi naik ke kisaran US$ 3.600-3.800 dalam jangka pendek hingga menengah. "Bahkan, pola teknikal menunjukkan peluang mencapai US$ 4.000 pada akhir kuartal I tahun depan," ujarnya.
Reli emas juga ikut mendorong harga logam mulia lainnya. Perak spot melejit 1,1% ke US$ 41,34 per ons, tertinggi sejak September 2011. Platinum melonjak 2,2% ke US$ 1.434,17, sedangkan paladium terkerek 1,8% ke US$ 1.155,05 per ons.

Sumber : investor.id

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest