- Harga tembaga turun setelah capai level tertinggi lima bulan, dipicu kekhawatiran permintaan akibat lesunya aktivitas manufaktur China.
- Produksi tembaga olahan China melorot untuk pertama kalinya sejak 2016 karena regulasi pajak baru membatasi pasokan tembaga bekas.
- Stok tembaga di gudang LME naik 75% sejak Juni, menandakan lemahnya permintaan global di luar China.
Ipotnews - Tembaga terkoreksi, Kamis, menyusul reli ke level tertinggi dalam lima bulan pada sesi sebelumnya. Sentimen pasar dibayangi kekhawatiran terhadap lemahnya permintaan global, terutama dari China, meski terdapat gangguan pasokan akibat penurunan output produsen utama.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) merosot 0,61% menjadi USD9.915 per metrik ton pada pukul 14.10 WIB, demikian laporan Reuters, di Singapura, Kamis (4/9).
Sementara, kontrak tembaga yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) melemah 0,51% menjadi 79.770 yuan (USD11.152,12) per ton.
Penurunan ini terjadi setelah data terbaru menunjukkan aktivitas manufaktur China menyusut untuk bulan kelima berturut-turut pada Agustus, menandakan permintaan domestik yang masih lemah. China merupakan konsumen tembaga terbesar di dunia, sehingga tren perlambatan industrinya memiliki dampak signifikan terhadap sentimen pasar logam dasar.
Menurut pialang Galaxy Futures, lemahnya permintaan akhir dari sektor hilir mengindikasikan bahwa musim puncak konsumsi saat ini tidak sekuat biasanya. Namun, mereka mencatat penutupan pabrik pengolahan tembaga daur ulang turut memberikan dukungan terhadap harga.
Dari sisi suplai, produksi tembaga rafinasi di China diperkirakan mengalami penurunan langka pada bulan ini. Itu akan menjadi penurunan pertama untuk periode serupa sejak 2016, dipicu regulasi pajak baru yang membatasi ketersediaan tembaga bekas sebagai bahan baku.
Di sisi makroekonomi global, dolar AS diperdagangkan stabil setelah data tenaga kerja Amerika Serikat yang mengecewakan memperkuat ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve bulan ini.
Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, bertahan di level 98,227 setelah turun 0,17% pada sesi Rabu.
Meski kondisi pasokan ketat di China, data LME menunjukkan stok tembaga di gudang-gudang terdaftar justru meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir. Stok kini berada di level 158.575 ton, melonjak 75% sejak akhir Juni, mencerminkan lemahnya permintaan di luar China.
Sementara itu, dari sisi produsen, perusahaan tambang asal Kanada, Teck Resources, menunda persetujuan proyek ekspansi besar hingga operasi tambang tembaga andalannya, Quebrada Blanca di Cile, mencapai kestabilan dan target produksi. Penundaan ini diumumkan setelah perusahaan meleset dari proyeksi produksi sebelumnya.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium melorot 0,95%, nikel melemah 0,84%, timbal (lead) turun 0,2%, tim terkoreksi 0,76%, dan seng (zinc) berkurang 0,45%.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium menyusut 0,77%, nikel turun 0,53%, timbal melemah 0,06%, tim kehilangan 0,4%, dan seng jatuh 0,83%. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()