Pasar Merespons Pengunduran Diri PM Jepang, Yen Terjerembab; Dolar Bangkit

avatar
· 阅读量 13
  • Yen melemah tajam setelah Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mundur, memicu ketidakpastian politik; yen turun 0,7% ke 148,43 per dolar dan juga melemah terhadap euro serta sterling.
  • Data ketenagakerjaan AS yang lemah meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed bulan ini; pasar kini memperkirakan peluang 8% untuk pemotongan 50 bps dan tiga kali pemangkasan total tahun ini.
  • Dolar stabil setelah anjlok pekan lalu, sementara euro dan sterling terkoreksi tipis; fokus pasar juga tertuju pada krisis politik Prancis dengan voting kepercayaan PM Bayrou.

Ipotnews - Yen tersungkur, Senin, setelah Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengumumkan pengunduran diri, memicu ketidakpastian politik di tengah rapuhnya prospek ekonomi domestik, sementara dolar melanjutkan depresiasi setelah terpuruk akibat laporan ketenagakerjaan AS yang lemah, memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve bulan ini.
Yen turun 0,7% terhadap dolar AS ke level 148,43, serta terkoreksi lebih dari 0,5% terhadap euro menjadi 173,77 dan sterling ke 200,15, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Senin (8/9).
Pasar menilai kursi perdana menteri berpeluang diisi tokoh Partai Demokrat Liberal (LDP) Sanae Takaichi, yang dikenal pro-kebijakan fiskal longgar dan mengkritik kenaikan suku bunga Bank of Japan (BOJ).
"Probabilitas kenaikan suku bunga tambahan pada September memang sejak awal tidak pernah tinggi, dan September kemungkinan akan menjadi periode 'wait and see'," kata Hirofumi Suzuki, analis SMBC Tokyo, mengenai langkah BOJ berikutnya.
"Namun mulai Oktober, hasilnya akan sebagian bergantung pada perdana menteri berikutnya, sehingga situasi akan tetap dinamis."
Ketidakpastian ini mendorong imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 30 tahun melesat ke rekor tertinggi pekan lalu, seiring meningkatnya volatilitas yen dan pasar keuangan Jepang.
"Dengan LDP yang tidak memiliki mayoritas yang jelas, investor akan berhati-hati sampai pengganti ditetapkan, menjaga volatilitas tetap tinggi di pasar yen, obligasi, dan ekuitas," kata Charu Chanana, analis Saxo.
"Dalam jangka pendek, hal itu mengarah pada pelemahan yen, premi risiko JGB yang lebih tinggi, dan pasar saham yang bergerak dua arah sampai profil pengganti lebih jelas."
Sementara itu, dolar AS berusaha pulih setelah melemah tajam akhir pekan lalu akibat laporan tenaga kerja yang mengecewakan. Data nonfarm payrolls Agustus menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja melambat dan tingkat pengangguran naik ke 4,3%, tertinggi hampir empat tahun. Kondisi tersebut memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga the Fed bulan ini.
Menurut FedWatch Tool CME Group, peluang pemangkasan suku bunga 50 basis poin pada September kini mencapai 8%, dibanding nol sepekan sebelumnya. Barclays memproyeksikan the Fed akan memangkas suku bunga tiga kali masing-masing 25 basis poin hingga akhir tahun.
Versus dolar, poundsterling turun 0,14% menjadi USD1,3488, setelah naik lebih dari 0,5% pada sesi Jumat. Euro juga melemah 0,13% ke posisi USD1,1705 setelah mencapai level tertinggi lebih dari sebulan pada Jumat.
Fokus pasar pada hari ini juga tertuju pada voting kepercayaan terhadap Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou, yang diperkirakan kalah, sehingga semakin menyeret ekonomi terbesar kedua zona euro itu ke dalam krisis politik.
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, stabil di 97,88, setelah merosot lebih dari 0,5% pada Jumat.
"Mengingat risiko yang semakin besar pada sisi ketenagakerjaan, kami pikir pemangkasan suku bunga pada pertemuan September hampir pasti terjadi. Kami terus memperkirakan pemangkasan 25 bps pada pertemuan tersebut," kata ekonom Barclays.
"Namun, kami mengubah proyeksi dengan menambahkan pemangkasan 25 bps pada Oktober, sementara perkiraan pemotongan Desember tetap utuh. Secara keseluruhan, kami kini memperkirakan FOMC akan melakukan tiga kali pemangkasan 25 bps tahun ini, melonggarkan kebijakan seiring pelemahan pasar tenaga kerja."
Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Jumat, menyerukan pengawasan ulang terhadap the Fed, termasuk kewenangannya menetapkan suku bunga, ketika pemerintahan Trump meningkatkan upaya mengendalikan bank sentral.
Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan tiga kandidat untuk kursi Chairman Federal Reserve menggantikan Jerome Powell, yang sepanjang tahun dikritik karena tidak menurunkan suku bunga sesuai permintaannya.
Di tempat lain, dolar Australia turun 0,06% menjadi USD0,6551, sementara dolar Selandia Baru melemah 0,1% ke USD0,5886. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest