- Pengunduran diri PM Jepang Shigeru Ishiba memicu ketidakpastian politik dan menjatuhkan nilai tukar yen hingga 0,5% terhadap dolar, serta ke posisi terendah tahunan terhadap euro dan pound.
- Data ketenagakerjaan AS yang lemah memperkuat kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh the Fed pada September, dengan potensi total tiga kali pemotongan tahun ini.
- Ketidakpastian politik di Jepang dan tekanan terhadap the Fed dari pemerintahan Trump mendorong volatilitas di pasar mata uang, obligasi, dan saham global.
Ipotnews - Nilai tukar yen Jepang turun tajam, Senin, setelah Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengumumkan pengunduran diri, memicu ketidakpastian politik di tengah tekanan ekonomi global.
Sementara itu, dolar AS masih berada dalam posisi rapuh setelah data tenaga kerja Amerika Serikat yang mengecewakan meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve bulan ini, demikian laporan Reuters, di Singapura, Senin (8/9).
Ishiba menyatakan mundur, Minggu, membuka potensi periode transisi kebijakan yang panjang bagi ekonomi terbesar keempat dunia tersebut.
Pasar merespons cepat, dengan yen melorot 0,5% terhadap dolar menjadi 148,16 yen pada perdagangan di Asia, meski sempat memangkas sebagian kerugian di akhir sesi.
Mata uang Jepang juga jatuh ke level terendah dalam lebih dari satu tahun terhadap euro dan poundsterling, masing-masing di posisi 173,91 dan 200,33.
Pengunduran diri Ishiba memicu spekulasi seputar siapa yang akan menggantikannya. Investor menyoroti kemungkinan terpilihnya tokoh yang mendukung pelonggaran kebijakan fiskal dan moneter, seperti Sanae Takaichi dari Partai Demokrat Liberal (LDP), yang sebelumnya mengkritik langkah Bank of Japan (BOJ) dalam menaikkan suku bunga.
"Probabilitas kenaikan suku bunga tambahan pada September memang sejak awal tidak tinggi. Kemungkinan besar bulan ini akan menjadi periode 'wait-and-see'," ujar Hirofumi Suzuki, Kepala Strategi Valuta Asing SMBC . "Namun mulai Oktober, arah kebijakan akan sangat tergantung pada siapa pengganti Ishiba."
Sejauh ini, mantan Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi menjadi tokoh pertama dari partai penguasa yang menyatakan siap mencalonkan diri sebagai pengganti Ishiba.
Sementara itu, indeks saham Jepang menguat, sedangkan obligasi pemerintah Jepang (JGB) relatif stabil. Namun, imbal hasil obligasi jangka panjang tetap berada di dekat rekor tertinggi.
"Tanpa mayoritas yang kuat di LDP, investor akan tetap berhati-hati hingga pengganti Ishiba dikonfirmasi, yang berarti volatilitas akan tetap tinggi di pasar yen, obligasi, dan saham," kata Charu Chanana, Kepala Strategi Investasi Saxo.
Data ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jepang lebih tinggi dari estimasi awal pada kuartal kedua tidak banyak mempengaruhi pergerakan yen.
Di sisi lain, dolar AS masih kesulitan untuk pulih dari penurunan tajam pada Jumat lalu, setelah laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat memperlihatkan perlambatan signifikan dalam pertumbuhan lapangan kerja. Tingkat pengangguran melesat ke level tertinggi dalam hampir empat tahun, yakni 4,3%.
Data tersebut memperkuat ekspektasi bahwa the Fed akan memangkas suku bunga acuan dalam pertemuan September mendatang.
Menurut FedWatch Tool CME Group, kini terdapat kemungkinan 10% bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga 50 basis poin -- skenario yang sebelumnya tidak diperhitungkan.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, tercatat turun tipis menjadi 97,82 setelah melemah lebih dari 0,5% pada Jumat.
"Dengan risiko perlambatan di sektor tenaga kerja yang semakin besar, pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan ini hampir pasti terjadi. Kami masih memperkirakan pemotongan 25 basis poin pada pertemuan tersebut," tulis analis Barclays dalam catatan riset.
Barclays juga menambahkan proyeksi pemotongan 25 basis poin tambahan pada Oktober, menjadikan total tiga kali pemangkasan suku bunga tahun ini.
Tekanan terhadap the Fed juga datang dari pemerintahan Presiden Donald Trump. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyerukan peninjauan ulang terhadap kewenangan bank sentral, termasuk dalam penetapan suku bunga.
Trump, yang sejak awal tahun kerap mengkritik Chairman Fed Jerome Powell, kini tengah mempertimbangkan tiga calon pengganti Powell.
Poundsterling melemah tipis 0,06% menjadi USD1,3499 setelah menguat lebih dari 0,5% pada akhir pekan lalu. Euro juga turun 0,04% menjadi USD1,1717, setelah menyentuh level tertinggi dalam lebih dari sebulan.
Sementara itu, dolar Australia naik 0,14% menjadi USD0,6564, dan dolar Selandia Baru menguat 0,15% ke posisi USD0,5901. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()