- Investor khawatir disiplin fiskal akan terkikis, sorotan tertuju pada kebijakan Menkeu baru
- Rupiah merosot tajam, picu intervensi bank sentral. IHSG anjlok lebih dari 1%
- Rupiah dan IHSG akan menanggung beban sampai ada keyakinan lebih besar terkait reshuffle kabinet dan potensi perubahan belanja serta sumber pembiayaan.
Ipotnews - Pencopotan mendadak Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Senin sore, masih mengguncang pasar hingga Selasa siang (9/9). Nilai tukar Rupiah dan IHSG merosot tajam. Investor khawatir kredibilitas fiskal yang dibangun susah payah akan terkikis oleh rencana belanja populis Presiden Prabowo Subianto.
Investor global memandang Sri Mulyani, salah satu menteri keuangan dengan masa jabatan terlama di Indonesia dalam tiga periode berbeda, sebagai figur penting bagi taruhan mereka di ekonomi terbesar Asia Tenggara. Sebelumnya, keinginannya untuk mengundurkan diri sebagai mentari keuanganjugamembuat pasar jatuh.
Kabar pencopotan tersebut membuat rupiah anjlok lebih dari 1% pada Selasa, memaksa Bank Indonesia turun tangan menstabilkan kurs. Rupiah terakhir berada di 16.488 per dolar AS, melemah lebih dari 1%. Bursa saham Jakarta juga merosot hingga 1,5%
"Mulyani adalah penjaga kebijakan fiskal yang hati-hati," kata Hasnain Malik, ahli strategi ekuitas EM dan geopolitik di Tellimer. "Kepergiannya memicu kekhawatiran pelebaran defisit di bawah Prabowo yang tidak terkekang dan tengah tertekan setelah gelombang protes," imbuhnya seperti dikutip Reuters.
Pergantian ke Purbaya Yudhi Sadewa, ekonom yang menjanjikan percepatan pertumbuhan, terjadi di saat sensitif, ketika Indonesia dilanda protes besar selama dua pekan terakhir. Tuntutan sistem perpajakan yang lebih adil mencuat, sementara program makan gratis Prabowo bagi lebih dari 80 juta warga masih terseok-seok di tahun pertamanya.
"Pertanyaan utama bagi pasar adalah apakah Prabowo bisa menjalankan program makan siang gratis sekaligus menjaga fiskal tetap sehat," ujar Trinh Nguyen, ekonom senior emerging Asia Natixis. "Untuk membiayai program itu, Sri Mulyani harus mengambil keputusan sulit memangkas belanja secara agresif demi menjaga keberlanjutan fiskal," Nguyen menambahkan.
Sri Mulyani dipuji karena reformasi perpajakan dan dianggap kunci membaiknya kinerja fiskal Indonesia dan sekaligus menarik kepercayaan investor.
"Masalahnya adalah bagaimana Menkeu baru akan membiayai program makan siang yang mencapai 1,5% PDB sekaligus menaikkan belanja sektor seperti pertahanan tanpa memperlebar defisit. Bagi investor, itu menjadi kekhawatiran utama," tambah Nguyen.
Purbaya mengatakan target pertumbuhan 8% yang ditetapkan presiden "bukan hal yang mustahil" dan ia akan mencari cara untuk mendorong ekonomi lebih cepat dengan peran lebih besar dari sektor swasta maupun pemerintah.
"Indonesia selama ini sangat disiplin fiskal dan dipuji karenanya. Karena itu, langkah menuju defisit lebih agresif bisa menjadi perhatian investor," kata Jason De Vito, manajer portofolio utama surat utang EM di Federated Hermes.
Obligasi internasional Indonesia turun, dan sorotan kini apakah kepergian Sri Mulyani akan memicu keluarnya investor global. Kepemilikan asing atas surat utang pemerintah Indonesia kini kurang dari 14%, turun dari sekitar seperempat pada Desember 2020, di mana pasar obligasi berimbal hasil tinggi angat fluktuatif di periode lonjakan inflasi sebelumnya.
Cadangan devisa Indonesia tercatat USD150,7 miliar pada akhir Agustus, turun dari USD152 miliar sebulan sebelumnya, menurut data bank sentral Senin lalu. Hal ini menunjukkan masih ada amunisi cukup bagi BI untuk mempertahankan rupiah.
"Bank Indonesia akan terus hadir di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan kecukupan likuiditas rupiah," kata Erwin Gunawan Hutapea, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI.
"Rupiah mungkin harus menanggung beban ... sampai ada keyakinan lebih besar terkait reshuffle kabinet dan potensi perubahan belanja serta sumber pembiayaan," kata Aninda Mitra, kepala strategi makro Asia di BNY Investment Institute. "Pelaku pasar ingin kepastian tentang arah kebijakan dan tangan yang mantap dalam mengendalikan fiskal." (Reuters)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()