MacroInsight - Dinamika perberasan Indonesia: cadangan mencapai rekor namun langka pasokan

avatar
· 阅读量 19

 MacroInsight    /     Klik untuk versi PDF  
 Penulis  : Kefas Sidauruk 
  • Kenaikan HPP, penghapusan potongan berbasis kualitas, serta panen yang lebih kuat di 2025, mendorong CBP ke rekor ~4 juta ton dan meningkatkan kesejahteraan petani.
  • Harga beras eceran tetap 10-14% di atas HET karena penyaluran CBP melambat, meningkatnya kekhawatiran soal kualitas, dan munculnya kendala pasokan.
  • Stabilisasi jangka pendek membutuhkan akses lebih mudah, percepatan penyaluran, dan peningkatan kualitas beras SPHP .

Memahami struktur harga beras
Pemerintah, melalui Bulog, menyerap gabah hasil panen untuk membangun Cadangan Beras Pemerintah (CBP), yang digunakan untuk memengaruhi keseimbangan pasokan-permintaan domestik. Sejak 2002, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) ditetapkan untuk melindungi petani dari kejatuhan harga pasca panen, sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) yang diperkenalkan pada September 2017, melindungi konsumen dari lonjakan harga.
HPP dan HET saling terkait erat: HET rendah akan merugikan petani, sementara HPP rendah membatasi kemampuan Bulog menyerap gabah dan menstabilkan harga eceran. Kedua mekanisme ini kerap disesuaikan untuk menyeimbangkan pendapatan petani, kecukupan CBP, dan keterjangkauan konsumen.
Kenaikan HPP dongkrak petani dan CBP pada 2025
Pada Januari 2025, pemerintah menaikkan HPP menjadi Rp6.500/kg dan menghapus potongan harga untuk gabah berkualitas rendah, sehingga Bulog dapat membeli pada semua kualitas. Dikombinasikan dengan panen yang lebih baik setelah keterlambatan El-Nino di 2024, kebijakan ini meningkatkan kesejahteraan petani dan pasokan.
BPS melaporkan luas panen naik +14,6% yoy pada 8M25, dengan produksi GKG (Gabah Kering Giling) dan beras sama-sama naik sekitar +15%. Akibatnya, CBP melonjak ke ~4 juta ton pada Agustus 2025, rekor tertinggi dibanding hanya ~1 juta ton pada 2020-2024. Hal ini menunjukkan bahwa reformasi harga dan cuaca yang mendukung secara signifikan memperkuat cadangan serta daya tukar petani beras.
Masih ada masalah pasokan meski CBP capai rekor
Meski CBP meningkat, harga beras tetap naik. Selama puncak panen Maret-April 2025, harga beras medium di Zona 1 hampir tidak turun, lalu naik rata-rata +1,2% mom dari Mei-Sep25 (total +6,1% sejak Apr25/+7,0% YTD). Harga eceran konsisten melebihi HET hingga 10%, bahkan mencapai puncak +14% pada Juli 2025. Biasanya, Bulog menyalurkan CBP lewat Operasi Pasar ketika harga melebihi HET, dengan target 1,2-1,5 juta ton per tahun.
Namun pada 2025, penyaluran melambat tajam menjadi hanya 1,3 ribu ton/hari (327 ribu ton per 6 Sep25), dibanding ~3,7 ribu/hari pada 2022-2024. Perlambatan ini mencerminkan (1) meningkatnya keluhan kualitas untuk be ras SPHP tahun ini dan (2) lebih sulitnya akses bagi pengecer. Kekhawatiran tambahan termasuk kemungkinan turunnya konversi GKG-beras dan menurunnya ketersediaan beras premium setelah kasus pengoplosan,
Percepat penyaluran CBP menjadi keharusan
Dalam jangka pendek, peningkatan pasokan beras terbatas oleh siklus tanam, tetapi percepatan distribusi CBP dapat meredakan tekanan pasar. Kami menilai langkah-langkah berikut penting untuk memperbaiki pasokan beras: (1) menyederhanakan akses pengecer terhadap beras SPHP , (2) mempercepat penyaluran di daerah dengan harga pasar yang jauh di atas HET, dan (3) memastikan kualitas untuk mengurangi kebutuhan penggantian beras yang dibeli.
Stabilisasi harus diikuti dengan reformasi struktural. Data BPS menunjukkan rantai pasok memanjang pada 2024, dengan total tambahan margin produsen-ke-konsumen naik menjadi 19% dari 11% pada 2021. Perampingan distribusi akan menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi volatilitas harga jangka panjang. ( Riset IndoPremier )
MacroInsight - Dinamika perberasan Indonesia: cadangan mencapai rekor namun langka pasokan

Sumber : IPS

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest