Rupiah Melemah Tipis, Optimisme Konsumen Masih Terjaga di Tengah Tekanan Domestik, Tunggu IHP AS

avatar
· 阅读量 22
  • Rupiah terkoreksi tipis 0,29% ke Rp16.463 per dolar AS pada Rabu siang.
  • Tekanan konsumsi terlihat dari penjualan mobil Agustus yang anjlok 19% YoY, sementara IKK turun ke 117,2.
  • Investor global menunggu rilis inflasi AS setelah revisi CES menunjukkan pemangkasan 911 ribu pekerjaan.

Indeks nilai tukar rupiah Indonesia (IDR) terhadap dolar AS (USD) pada Rabu siang menjelang sesi Eropa melemah tipis 0,29% ke Rp16.463 per dolar. Data real-time pukul 12:53 WIB memperlihatkan pasangan mata uang USD/IDR bergerak stabil di rentang Rp16.435,7-Rp16.472,0, menandakan pasar valuta asing belum menunjukkan arah baru di tengah beragam katalis domestik maupun global.

Tekanan Konsumsi Membayangi, BI Tegaskan PII dan Sentimen Konsumen Masih Stabil

Dari dalam negeri, tekanan konsumsi masih membayangi. Penjualan mobil domestik Agustus 2025 anjlok 19,0% secara tahunan, lebih dalam dibanding kontraksi Juli 18,0%. Angka tersebut menandakan daya beli masyarakat untuk barang tahan lama belum pulih, dipengaruhi pembiayaan ketat serta pelemahan permintaan. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga turun tipis ke 117,2 dari 118,1, masih di zona optimis (>100) namun menunjukkan sikap lebih berhati-hati rumah tangga di tengah rupiah yang rapuh dan inflasi yang belum benar-benar mereda.

Bank Indonesia (BI) menegaskan keyakinan konsumen tetap bertahan. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) relatif stabil di 129,2 dari 129,6, menandakan pandangan positif terhadap prospek ekonomi ke depan. Namun, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) turun tipis ke 105,1 dari 106,6, mengisyaratkan persepsi atas kondisi terkini cenderung melemah.

Dari perspektif ketahanan eksternal, BI melaporkan Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada triwulan II 2025 mencatat kewajiban neto naik menjadi 244,3 miliar dolar AS, dari 226,3 miliar dolar pada triwulan sebelumnya. Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) tumbuh 2,8% kuartalan ke 781,1 miliar dolar, lebih cepat dibanding Aset Finansial Luar Negeri (AFLN) yang hanya naik 0,7% ke 536,8 miliar dolar. BI menilai ketahanan eksternal tetap terjaga, tercermin dari rasio PII terhadap PDB di level 17,2% serta dominasi kewajiban jangka panjang (92,2%) yang sebagian besar berupa investasi langsung.

Revisi Data Tenaga Kerja AS Pangkas 911 Ribu Pekerjaan, Pasar Tunggu Data IHP dan IHK AS

Dari Amerika Serikat, Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) melaporkan estimasi awal revisi acuan Statistik Ketenagakerjaan Saat Ini (CES) untuk Maret 2025 yang menunjukkan pemangkasan 911 ribu pekerjaan atau -0,6%. Data ini menandakan pasar tenaga kerja lebih lemah dari laporan resmi sebelumnya. Meski angka tersebut masih sementara dan finalnya baru akan dipublikasikan pada Februari 2026, pasar merespons cepat. Indeks Dolar AS (DXY) sempat melemah ke 97,59 namun segera pulih ke 97,71.

Pasar kini menakar arah kebijakan The Fed. Probabilitas pemangkasan suku bunga 25 basis poin (bp) pada pertemuan September meningkat ke 91,7%, naik dari 89,4% sehari sebelumnya, berdasarkan alat FedWatch CME. Sorotan berikutnya tertuju pada rilis inflasi produsen (IHP) AS untuk Agustus yang dirilis Rabu 12:30 GMT (19:30 WIB), disusul inflasi konsumen (IHK) pada Kamis.

Menurut Yohay Elam, Senior Analis FXStreet, IHP inti Juli naik 3,7% YoY, dan jika kembali mendekati 4% pada Agustus akan menjadi perhatian serius. “Harga di gerbang pabrik pada akhirnya akan mempengaruhi harga konsumen,” ujarnya, menegaskan potensi transmisi tekanan harga dari produsen ke konsumen.

Indikator Ekonomi

Indeks Harga Produsen (Thn/Thn)

Indeks Harga Produsen dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja, Departemen Tenaga Kerja mengukur rata-rata perubahan harga di pasar utama AS oleh produsen komoditas di semua negara bagian untuk pengolahan. Perubahan IHP secara luas diikuti sebagai indikator inflasi komoditas. Secara umum, pembacaan tinggi dipandang sebagai positif (atau bullish) untuk USD, sedangkan bacaan yang rendah dipandang sebagai negatif (atau bearish).

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Rab Sep 10, 2025 12.30

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 3.3%

Sebelumnya: 3.3%

Sumber: US Bureau of Labor Statistics

Bagikan: Pasokan berita

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest