Saham EM Asia Melaju ke Puncak Tertinggi, IHSG Rebound dan Rupiah bergerak Stabil

• Indeks saham Asia melonjak ke level tertinggi dalam beberapa tahun, dipimpin rekor di Taiwan, Singapura, dan Korea Selatann.
• IHSG rebound 1% dan rupiah stabil setelah gejolak akibat penggantian Menteri Keuangan Sri Mulyani.
• Analis menilai koreksi pasar Indonesia akan tetap terkendali berkat intervensi BI, cadangan devisa yang kuat, dan belanja pemerintah yang rendah.

Ipotnews - Indeks saham  emerging market  Asia melonjak ke level tertinggi dalam beberapa tahun, jelang akhir sesi perdagangan hari ini, Rabu (10/9). Indeks saham acuan Singapura dan Taiwan mencatat rekor, pasar bertaruh bahwa pelemahan pasar tenaga kerja AS akan mendorong Federal Reserve melakukan pemangkasan suku bunga pekan depan.
Laman Reuters melaporkn, jelang pukul 15:00 WIB, indeks saham Indonesia, IHSG rebound lebih dari 1% setelah mencatat penurunan terdalam dalam tiga bulan pada Selasa kemarin. Nili tukar rupiah terhadp dolar AS relatif stabil setelah sempat mendekati level Rp16.500 per dolar AS pada sesi perdagangan kemarin.
Aset Indonesia kembali stabil sehari setelah penggantian mendadak Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Senin lalu. Investor global bergegas keluar dari aset berisiko dan obligasi tenor panjang. %. Investor asing tercatat menjual bersih Rp4,55 triliun saham pada Selasa kemarin, penarikan terbesar dalam sehari sejak pertengahan April.
Imbal hasil obligasi 10 tahun bertahan di level tertinggi satu bulan pada 6,465% setelah melonjak Selasa, sementara imbal hasil obligasi tenor 3 tahun turun ke level terendah dua tahun di 5,953. Para analis menilai fundamental ekonomi yang kuat dan pendorong pertumbuhan Indonesia akan mencegah terjadinya pergeseran alokasi jangka panjang.
Clifford Lau, manajer portofolio di William Blair Investment Management, menyatakan meski keluarnya Sri Mulyani menambah ketidakpastian, prospek Indonesia sebaiknya dilihat dalam konteks yang lebih luas. "Meskipun pasar bereaksi negatif terhadap  reshuffle  kabinet, kami percaya koreksi besar akan tetap terkendali," ujarnya.
Ia menilai, Dengan dukungan intervensi bank sentral, cadangan devisa yang besar, serta belanja pemerintah yang masih rendah akan membuat ekonomi Indonesia tetap terkendali.
Indeks MSCI EM Asia naik lebih dari 1% ke puncak tertinggi lebih dari empat tahun. Indeks acuan TAIEX, Taiwan mencetak rekor baru, dan indeks KOSPI, Korea Selatan melonjak 1,7% ke rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks STI Singapura juga mencatat rekor, naik lebih dari 1% didorong saham-saham perbankan besar.
Indeks saham Thailand (SET) dan Malaysia ( KLSE ) turut menguat.
Pasar secara luas memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada Rabu depan. Sebagian besar pelaku pasar memprediksi peluang 8% untuk pemangkasan yang lebih agresif sebesar 50 bps, menurut CME FedWatch.
"Pelemahan tajam dalam pertumbuhan lapangan kerja AS membuat kemungkinan besar terjadinya pemangkasan suku bunga September," tulis analis Nomura, seperti dikutip Reuters. Namun ia menambahkan bahwa The Fed tidak akan tergesa melakukan pemangkasan agresif.
Suku bunga AS yang lebih rendah biasanya melemahkan dolar dan menurunkan biaya pendanaan, sehingga mendorong aliran modal ke  emerging market  yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi, menopang mata uang, obligasi, dan saham. (Reuters)
 Asia stock indexes and currencies at 0710 GMT 

Sumber : Reuters