Emas Antam Cetak Rekor Baru, Pasar Global Tunggu Data IHK AS

avatar
· 阅读量 25
  • Emas Antam cetak rekor Rp2.095.000/gram, naik Rp21.000 dari hari sebelumnya.
  • Saham ANTM melemah 2,3% ke 3.510 pada sesi II.
  • Emas global di USD 3.627, turun 0,35% saat pasar menunggu inflasi AS malam ini.

Emas batangan Antam kembali menorehkan rekor baru, dengan harga untuk 1 gram mencapai Rp2.095.000, naik Rp21.000 dari posisi sebelumnya di Rp2.074.000. Sejak sebulan terakhir, logam mulia ini telah melonjak 7,71%, mengikuti penguatan emas global.

Sementara itu, hingga perdagangan sesi II, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) justru bergerak melemah 2,3% ke level 3.510, terkoreksi 80 poin dari penutupan sebelumnya. ANTM dibuka di 3.520 dan sempat bergerak di rentang 3.400-3.570, dengan tekanan jual masih membayangi kinerja saham tambang tersebut.

Di pasar global, harga emas sempat menyentuh rekor USD 3.674 per ons Troy pada 9 September lalu. Kini logam mulia bergerak di kisaran USD 3.627, turun tipis 0,35% setelah menyentuh level tertinggi harian di USD 3.649. Pergerakan ini mencerminkan jeda wajar setelah rally tajam yang mendorong emas mencetak rekor baru dalam dua bulan terakhir.

Fundamental AS Melemah, Geopolitik Memanas: Emas Tetap Jadi Safe-Haven

Keseimbangan harga emas juga tidak lepas dari perkembangan makro di Amerika Serikat. Harga produsen Amerika Serikat secara tak terduga melemah pada Agustus, dipengaruhi margin layanan perdagangan yang lebih rendah serta kenaikan biaya barang yang hanya moderat. Data BLS menunjukkan inflasi produsen turun ke 2,6% YoY dari 3,3%, dengan IHP inti melambat ke 2,8% dari 3,7%. Pelemahan ini menandakan permintaan domestik yang rapuh dan memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pekan depan, meski pasar hanya mempertimbangkan ruang penurunan bertahap tiga kali masing-masing 25 bp hingga akhir tahun.

Di luar itu, ketegangan geopolitik meningkat setelah Polandia menembak jatuh drone Rusia di wilayahnya, sementara Presiden Trump mengancam sanksi lebih keras menyusul serangan udara besar-besaran Moskow di Ukraina. Dinamika ini menambah dorongan bagi emas sebagai aset lindung nilai, membatasi potensi koreksi lebih dalam.

Agenda Ekonomi AS: IHK Agustus, Klaim Pengangguran, dan Defisit Anggaran

Selain faktor geopolitik, pasar kini mengalihkan fokus pada agenda ekonomi AS. Agenda ekonomi Amerika Serikat pada Kamis, 11 September, akan berfokus pada rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus pukul 19:30 WIB, yang diproyeksikan naik 0,3% MoM setelah 0,2% sebelumnya, dengan laju tahunan meningkat ke 2,9% dari 2,7%. Inflasi inti, yang mengecualikan pangan dan energi, diprakirakan bertahan di 0,3% MoM dan stabil di 3,1% YoY.

Data ini akan menjadi sorotan utama pasar karena dapat memengaruhi arah kebijakan The Fed menjelang pertemuan 17 September. Pada waktu yang sama, AS juga merilis Klaim Tunjangan Pengangguran awal yang diprakirakan mencapai 235 ribu, sedikit lebih rendah dari 237 ribu pekan lalu. Sementara itu, pada pukul 01:00 WIB Jumat akan terbit laporan anggaran bulanan Agustus dengan defisit diprakirakan sebesar USD 281 miliar, menyempit dibanding USD 291 miliar pada bulan sebelumnya.

Prospek Harga Emas (XAU/USD)

Emas Antam Cetak Rekor Baru, Pasar Global Tunggu Data IHK AS

Dari sisi teknis emas masih berada dalam tren bullish kuat dengan harga bertahan jauh di atas Exponential Moving Average (EMA) 50 di USD 3.420 dan EMA 200 di USD 3.146. Meski demikian, indikator Relative Strength Index (RSI) 14 yang berada di level 75 mengindikasikan kondisi jenuh beli (overbought), sehingga peluang koreksi jangka pendek tetap terbuka. Support terdekat berada di kisaran USD 3.600-3.580, sementara resistance selanjutnya terbentang pada area USD 3.670-3.700.

Secara fundamental, perhatian pasar terpusat pada rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) AS Agustus malam ini. Data inflasi yang lebih tinggi dari prakiraan berpotensi menekan emas lewat penguatan dolar, sedangkan hasil yang lebih lemah dapat memperkuat keyakinan akan pemangkasan suku bunga The Fed dan menjadi katalis tambahan bagi rally logam mulia.

Menurut analis AMarkets, Maurits Wattimena, peluang kenaikan harga emas masih terbuka. “XAU/USD berpotensi menguji level tertinggi di USD 3.672,79, dengan catatan harga mampu menembus USD 3.651,23 dan melanjutkan momentum hingga melewati USD 3.657,68,”.

Bagikan: Pasokan berita

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest