Market Dihantui Kekhawatiran Permintaan AS dan Potensi Oversupply, Minyak Anjlok 2%

avatar
· 阅读量 18
  • Harga Minyak Turun: Brent ditutup melorot 1,7% ke USD66,37 dan WTI turun 2% ke USD62,37, ditekan kekhawatiran melemahnya permintaan AS serta potensi oversupply global.
  • Faktor Pasokan: IEA memperkirakan pasokan minyak dunia naik lebih cepat akibat rencana peningkatan produksi OPEC +, sementara ekspor minyak Saudi ke China melonjak ke 1,65 juta bph pada Oktober.
  • Ketidakpastian Geopolitik & Kebijakan: Pasar masih menimbang risiko konflik di Timur Tengah dan Ukraina versus lonjakan pasokan; di sisi lain, ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed mendukung prospek permintaan energi.

Ipotnews - Harga minyak mentah merosot sekitar 2%, Kamis, seiring kekhawatiran pelemahan permintaan di Amerika dan risiko kelebihan pasokan yang menekan sentimen, meski pasar juga mencermati ancaman gangguan produksi akibat konflik di Timur Tengah dan perang di Ukraina.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup merosot USD1,12 atau 1,7% menjadi USD66,37 per barel, demikian laporan  Reuters,  di New York, Kamis (11/9) atau Jumat (12/9) pagi WIB.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), anjlok USD1,30 atau 2% menjadi USD62,37 per barel.
Berdasarkan laporan bulanan International Energy Agency (IEA), pasokan minyak global tahun ini diperkirakan meningkat lebih cepat dari ekspektasi, terutama akibat rencana penambahan produksi oleh OPEC +, yang mencakup OPEC dan sekutunya seperti Rusia.
"Harga minyak jatuh hari ini sebagai respons terhadap laporan IEA yang menyebut potensi kelebihan pasokan besar pada tahun depan," ujar Carsten Fritsch, analis Commerzbank.
Awal pekan ini, OPEC + sepakat menaikkan output mulai Oktober, meski dalam laporan terpisah OPEC tetap mempertahankan proyeksi permintaan dan pasokan non- OPEC tahun ini stabil.
Pasar kini berada di persimpangan antara kekhawatiran kekurangan pasokan akibat tensi geopolitik dan fakta oversupply dari peningkatan produksi serta stok yang membesar, kata Tamas Varga, analis PVM Oil Associates.
Dari sisi perdagangan, ekspor minyak mentah Arab Saudi ke China diperkirakan melonjak pada Oktober menjadi sekitar 1,65 juta barel per hari (bph), naik dari alokasi September sebesar 1,43 juta bph, menurut sumber pasar.
Namun, analis UBS Giovanni Staunovo menilai pasar juga meragukan berapa lama China dapat menyerap pasokan tersebut, sekaligus menjaga level persediaan OECD tetap rendah.
Di Rusia, produsen minyak terbesar kedua dunia setelah Amerika pada 2024, pendapatan dari ekspor minyak mentah dan produk melorot pada Agustus ke salah satu level terendah sejak awal perang Ukraina, menurut IEA. Di Eropa, Amerika dan Uni Eropa melanjutkan pembahasan mengenai pembatasan perdagangan energi Rusia.
Sementara itu, di India, operator pelabuhan swasta terbesar Adani Group melarang kapal tanker yang terkena sanksi Barat masuk ke pelabuhannya. Langkah ini berpotensi mengganggu pasokan minyak Rusia ke dua kilang besar India.
Terkait makroekonomi, inflasi konsumen AS pada Agustus mencatat kenaikan tertinggi dalam tujuh bulan, didorong biaya perumahan dan pangan. Namun, lonjakan klaim tunjangan pengangguran awal terus memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan pekan depan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) menahan suku bunga pada Kamis tanpa memberi sinyal jelas mengenai arah kebijakan berikutnya. Investor menilai ekonomi kawasan euro masih membutuhkan stimulus lebih lanjut tahun depan, meski peluang pemangkasan suku bunga tambahan kini dipandang seimbang. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest