- Harga emas naik dan hampir capai rekor tertinggi, didorong kekhawatiran atas pelemahan pasar tenaga kerja AS dan ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed.
- Data ekonomi AS variatif: inflasi konsumen naik tajam, tapi klaim pengangguran melonjak dan indeks harga produsen turun -- memperkuat sinyal perlambatan ekonomi dan potensi pelonggaran kebijakan moneter.
- Emas menguat 39% sepanjang 2025, didukung pelemahan dolar AS, pembelian besar oleh bank sentral global, serta meningkatnya ketidakpastian ekonomi dunia.
Ipotnews - Harga emas menguat, Jumat, dan berada di jalur kenaikan mingguan keempat berturut-turut, didorong kekhawatiran terhadap pelemahan pasar tenaga kerja Amerika, yang meredam ketakutan inflasi menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve pekan depan.
Emas spot naik 0,40% menjadi USD3.648,61 per ons pada pukul 13.48 WIB, mendekati rekor tertinggi USD3.673,95 yang dicapai Selasa lalu, demikian laporan Reuters dan Bloomberg, di Bengaluru, Jumat (12/9). Sepanjang pekan ini, emas mencatatkan lonjakan sekitar 1,8%.
Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember naik 0,45% menjadi USD3.690,10 per ons.
"Saat ini pasar memperkirakan kemungkinan besar akan ada setidaknya tiga kali pemangkasan suku bunga sebelum akhir 2025, jauh lebih banyak dibandingkan proyeksi dua bulan lalu," kata Kelvin Wong, analis OANDA, menambahkan bawah hal itu menjadi sentimen positif bagi emas saat ini.
Data terbaru menunjukkan inflasi konsumen Amerika meningkat 0,4% pada Agustus -- kenaikan bulanan tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Namun, data indeks harga produsen yang dirilis Rabu justru memperlihatkan penurunan tak terduga, memperkuat sinyal pelemahan ekonomi.
Klaim tunjangan pengangguran mingguan juga melesat pekan lalu, menandakan kondisi pasar tenaga kerja yang semakin melambat. Data ini melanjutkan tren dari laporan ketenagakerjaan sebelumnya, yang mengungkapkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja hampir terhenti pada Agustus.
Pasar secara luas memperkirakan the Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, pekan depan. Namun, data dari FedWatch Tool CME Group menunjukkan ada kemungkinan kecil pemangkasan yang lebih agresif sebesar 50 basis poin.
Sebagai aset tanpa imbal hasil, logam kuning biasanya mendapat dorongan dalam kondisi suku bunga rendah. Emas juga kerap dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
"Harga saat ini sudah sangat dekat dengan USD3.700, dan bisa saja mencapainya sewaktu-waktu," ujar Ryan McIntyre, Managing Partner Sprott Inc.
"Dalam jangka pendek, kami melihat ada level resistance di sekitar USD3.900, namun secara jangka panjang, emas masih belum banyak dimiliki oleh institusi besar."
Emas meroket sekitar 39% sepanjang 2025, didorong pelemahan dolar AS, aksi beli besar-besaran dari bank sentral global, kebijakan moneter yang dovish, serta meningkatnya ketidakpastian global.
Logam lainnya, perak spot menguat 1,2% menjadi USD42,07 per ons, platinum melonjak 1,1% ke posisi USD1.393,71, dan paladium naik 1% jadi USD1.200,31. Ketiganya juga berada di jalur kenaikan mingguan. (Reuters/Bloomberg/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()