USD Naik Tipis karena Pergerakan Posisi, Namun Prospek Tetap Negatif

avatar
· 阅读量 19
  • Prospek dolar AS tetap negatif meskipun naik tipis terhadap yen pada Jumat (+0,2% ke 147,53), karena investor memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga 25 basis poin pekan depan setelah jeda sembilan bulan.
  • Data ekonomi AS memberi tekanan tambahan pada dolar, dengan sentimen konsumen Universitas Michigan turun ke level terendah sejak Mei (55,4) dan klaim pengangguran melonjak tajam, meski inflasi Agustus sesuai ekspektasi.
  • Pasar obligasi dan mata uang global bereaksi hati-hati, imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik ke 4,06%, sementara euro dan pound stabil, mencerminkan fokus investor pada arah kebijakan moneter The Fed dan Bank Sentral Eropa

Ipotnews - Dolar Amerika Serikat bergerak lebih tinggi pada Jumat (12/9) akhir pekan ini, sehari setelah melemah akibat lonjakan klaim tunjangan pengangguran AS dan sedikit kenaikan inflasi, menjelang pertemuan Federal Reserve pekan depan. Pada pertemuan tersebut the Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga setelah jeda sekitar sembilan bulan.
Dolar menguat 0,2% menjadi 147,53 yen, mencatat kenaikan tiga pekan berturut-turut. Mata uang ini sempat menguat pada awal perdagangan Jumat setelah pernyataan bersama AS-Jepang menegaskan nilai tukar harus ditentukan pasar dan bahwa volatilitas berlebihan maupun pergerakan yang tidak tertib dianggap tidak diinginkan.
Indeks dolar nyaris tidak berubah di level 97,59, tetapi tetap berada di jalur untuk mencatat penurunan mingguan sebesar 0,1%--penurunan mingguan kedua berturut-turut.
John Velis, ahli strategi makro kawasan Amerika di BNY, mengatakan kenaikan pada Jumat lebih terkait dengan penyesuaian posisi menjelang akhir pekan.
"Secara umum, prospeknya masih cukup negatif bagi dolar dari berbagai ukuran," kata Velis. "Pertama, tentu saja karena The Fed akan mulai memangkas suku bunga. Kedua, kami masih melihat adanya perilaku lindung nilai, di mana investor asing membeli aset AS tetapi menjual dolar untuk melindungi eksposur mereka. Hal ini akan terus memberi tekanan pada dolar."
Data yang menunjukkan penurunan sentimen konsumen AS untuk bulan kedua berturut-turut di September juga sedikit membebani dolar.
Universitas Michigan pada Jumat melaporkan indeks sentimen konsumen turun menjadi 55,4 bulan ini, terendah sejak Mei, dari 58,2 pada Agustus. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan angka 58,0, relatif tidak berubah dari bulan sebelumnya.
"Jika The Fed benar-benar menurunkan suku bunga seperti yang luas diperkirakan pekan depan, dan memberi sinyal akan ada pemangkasan lebih lanjut, dunia usaha bisa lebih optimistis bahwa mereka berpeluang merebut kembali margin yang hilang akibat tarif, dan pada akhirnya meningkatkan kapasitas untuk menambah tenaga kerja," tulis Tom Simons, kepala ekonom AS di Jefferies, melalui email setelah rilis data tersebut.
Sehari sebelumnya, data menunjukkan lonjakan terbesar dalam empat tahun pada jumlah warga AS yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran. Hal itu menutupi data inflasi konsumen AS bulan Agustus yang menunjukkan harga naik dengan laju tercepat dalam tujuh bulan, meski masih moderat dan sesuai ekspektasi.
Meskipun data campuran ini bisa sedikit memengaruhi perdebatan kebijakan The Fed pekan depan, investor sebagian besar tetap fokus pada prospek pemangkasan suku bunga. Harga kontrak berjangka Fed funds menunjukkan pasar yakin The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada 17 September.
Namun, pelaku pasar mulai mengurangi spekulasi akan adanya pemangkasan lebih besar sebesar 50 basis poin bulan depan. Harga instrumen keuangan kini mencerminkan jalur pelonggaran yang lebih dangkal hingga akhir tahun dibanding perkiraan sebelumnya, menurut alat FedWatch dari CME Group.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik 4,9 basis poin menjadi 4,06%. Pada Kamis, imbal hasil sempat turun di bawah 4% untuk pertama kalinya sejak April.
Euro stabil terhadap dolar di level US$1,1736 sehari setelah menguat, karena pelaku pasar mengurangi taruhan terhadap pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Bank Sentral Eropa (ECB) menjadi kurang dari 50%.
ECB mempertahankan suku bunga acuan di level 2% untuk pertemuan kedua berturut-turut pada Kamis, dengan Presiden Christine Lagarde menyatakan zona euro masih berada dalam "posisi yang baik" dan risiko terhadap ekonomi kini lebih seimbang dibanding sebelumnya.
Sementara itu, Fitch Ratings diperkirakan akan memberikan penilaian terhadap kondisi fiskal Prancis setelah pasar tutup pada Jumat, menyusul mosi percaya pada 8 September.
"Melawan arah modelnya sendiri dan secara manual menurunkan peringkat akan mengharuskan lembaga tersebut menyimpulkan bahwa keseimbangan kekuatan antara pemangku kepentingan dana publik telah semakin bergeser menjauh dari kreditur keuangan sejak keputusan peringkat terakhir pada musim semi lalu," tulis analis Citi dalam laporan riset.
Di antara mata uang lain, pound sterling stabil di US$1,3564 setelah data menunjukkan ekonomi Inggris stagnan pada Juli, sementara dolar Australia sedikit melemah ke US$0,6651, tidak jauh dari level tertinggi 10 bulan.
(reuters/AI/mk)

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest