- Harga emas bertahan dekat rekor tertinggi di US$3.648,55 per ons, naik 1,7% sepanjang pekan dan mencatat kenaikan mingguan keempat, didorong ekspektasi kuat pemangkasan suku bunga The Fed pekan depan.
- Pelemahan pasar tenaga kerja AS (klaim pengangguran melonjak, payrolls melemah, revisi -911.000 pekerjaan) menjadi faktor utama yang memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga, meski inflasi Agustus naik ke level tertinggi 7 bulan.
- Outlook emas semakin positif, dengan analis UBS memperkirakan harga bisa mencapai US$3.900 per ons pertengahan tahun depan, sementara arus masuk ke ETF emas meningkat dan logam mulia lainnya (perak, platinum, paladium) juga mencatat kenaikan signifikan.
Ipotnews - Harga emas naik pada Jumat (12/9) akhir pekan ini, bertahan dekat rekor tertinggi yang dicapai awal pekan ini. Penguatan Harga emas tersebut seiring tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja AS memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melakukan pemangkasan suku bunga pertama tahun ini pada pekan depan.
Harga emas spot naik 0,4% menjadi US$3.648,55 per ons pada pukul 14:25 EDT (18:25 GMT), mendekati rekor tertinggi Selasa lalu di US$3.673,95. Logam mulia ini telah naik 1,7% sepanjang pekan dan berada di jalur untuk mencatat kenaikan mingguan keempat berturut-turut.
Kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,3% di US$3.686,40.
"Pelemahan pasar tenaga kerja dan inflasi yang tidak stabil, ditambah kebutuhan The Fed untuk memangkas suku bunga, mendorong harga logam naik karena ada risiko inflasi jangka panjang," kata Daniel Pavilonis, analis senior di RJO Futures.
Data terbaru menunjukkan lonjakan klaim tunjangan pengangguran, ditambah dengan melemahnya data nonfarm payrolls serta revisi yang memangkas 911.000 pekerjaan dari setahun terakhir, menandakan momentum ekonomi yang kian melemah.
Pada saat yang sama, harga konsumen mencatat kenaikan bulanan terbesar dalam tujuh bulan pada Agustus, namun investor lebih menitikberatkan pada pelemahan pasar tenaga kerja dibanding inflasi yang masih tinggi dalam membentuk ekspektasi suku bunga.
Kontrak berjangka Fed funds sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 17 September, sementara spekulasi terhadap pemangkasan lebih besar 50 basis poin mulai mereda. Keputusan ini datang di tengah tekanan dari Presiden Donald Trump yang mendorong pemangkasan suku bunga dan dilaporkan berupaya memengaruhi The Fed, termasuk dengan usaha untuk menyingkirkan Gubernur Lisa Cook.
"Dengan faktor pendorong ini dan setelah meningkatnya arus masuk ke reksa dana berbasis emas (ETF), kami kini memperkirakan harga emas akan naik ke US$3.900 per ons pada pertengahan tahun depan," kata analis UBS, Giovanni Staunovo.
Emas telah naik 39% sepanjang tahun ini dan sering kali dianggap diuntungkan dalam kondisi suku bunga rendah, karena dinilai investor sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian global.
Sementara itu, bank sentral China pada Jumat meminta masukan publik mengenai rencana penyederhanaan aturan impor dan ekspor emas dengan memangkas proses perizinan.
Di sisi lain, harga perak spot naik 1,7% menjadi US$42,26 per ons--level tertinggi dalam 14 tahun. Platinum naik 1,2% menjadi US$1.395,05, dan paladium menguat 1,3% menjadi US$1.202,93. Ketiga logam ini sama-sama mencatat kenaikan mingguan.
(reuters/AI/mk)
Sumber : admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()