Bapak AI Ramal Terjadi Pengangguran Besar-besaran

avatar
· 阅读量 18
Bapak AI Ramal Terjadi Pengangguran Besar-besaran
Geoffrey Hinton. Foto: REUTERS/Mark Blinch/File Photo
Jakarta

Ilmuwan komputer yang sering disebut Bapak AI dan juga peraih Nobel, Geoffrey Hinton, punya beberapa prediksi suram tentang dampak besar dari perkembangan AI. Bahkan menurutnya, para CEO perusahaan teknologi yang mengkhotbahkan masa depan AI yang positif menipu diri sendiri dan orang lain.

"Yang sebenarnya akan terjadi adalah orang kaya akan menggunakan AI untuk menggantikan pekerja," kata Hinton kepada Financial Times.

"Ini akan menciptakan pengangguran besar-besaran dan peningkatan laba yang sangat besar. Ini akan membuat beberapa orang jauh lebih kaya dan kebanyakan orang jauh lebih miskin. Itu bukan salah AI. Itulah sistem kapitalis." demikian ramalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Pesan Bapak AI ke Anak Muda: Berlatihlah Jadi Tukang Ledeng

Mantan pemimpin tim Google Brain itu tidak memberikan perkiraan tentang kapan hal itu akan terjadi. Namun saat ini pun, sudah ada beberapa kasus pegawai di perusahaan besar digantikan perannya oleh AI dan kena PHK.

ADVERTISEMENT

Meskipun CEO OpenAI Sam Altman dan orang-orang seperti dia menyarankan untuk memperkenalkan pendapatan dasar universal (UBI) untuk menangkal pengangguran yang disebabkan AI, Hinton mengklaim bahwa solusi sementara seperti itu takkan mengatasi hilangnya martabat manusia dan hilangnya tujuan karena PHK.

Hinton juga memprediksi kapan kira-kira teknologi AI dapat menjadi superintelijen, mampu mengalahkan manusia terpintar sekalipun. "Banyak ilmuwan sepakat antara lima dan 20 tahun. Itu taruhan terbaik," ujarnya.

Ketika ditanya bagaimana generasi muda dapat tetap positif dalam menghadapi era AI, dia justru menyarankan agar mereka waspada. "Mengapa (anak muda) harus tetap positif? Mungkin mereka akan berbuat lebih banyak jika mereka tidak begitu positif," katanya.

"Misal ada invasi alien yang dapat Anda lihat dengan teleskop yang akan tiba dalam 10 tahun, apa Anda akan bertanya bagaimana kita bisa tetap positif? Tidak, Anda akan bertanya bagaimana kita akan menghadapi ini?'" lanjut Hinton.

"Jika tetap positif berarti berpura-pura itu tidak akan terjadi, maka orang-orang seharusnya tidak tetap positif," sebutnya yang dikutip detikINET dari Futurism.

Hinton menyebut mungkin umurnya tidak sampai untuk menyaksikan dampak dahsyat AI. "Saya berusia 77 tahun, waktu akhir akan segera datang bagi saya," ucapnya.

Baca juga: Agar AI Tak Memberontak, Pakar Saran Kasih Naluri Keibuan



Siapkah Ekosistem AI Dukung Ekonomi Kreatif Indonesia?

Siapkah Ekosistem AI Dukung Ekonomi Kreatif Indonesia?


(fyk/fay)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest