Mimpi Besar CEO PSN: Indonesia Jadi Pusat Antariksa Dunia

avatar
· 阅读量 17
Mimpi Besar CEO PSN: Indonesia Jadi Pusat Antariksa Dunia
Mimpi Besar Adi Adiwoso: Indonesia Jadi Pusat Antariksa Dunia Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta -

Adi Rahman Adiwoso, CEO PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan Ketua Asosiasi Antariksa Indonesia, punya mimpi besar: menjadikan Indonesia penguasa low-earth orbit di garis khatulistiwa.

Dengan rencana membangun bandar antariksa di Biak dan mendorong anak muda terjun ke industri satelit, ia ingin menciptakan ekosistem antariksa yang kuat.

Bisakah Indonesia mewujudkan ambisi ini di tengah tantangan birokrasi dan minimnya minat STEM?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Satelit Nusantara Lima: Jembatan Digital Menuju Indonesia Digital 2045

Kedaulatan Antariksa: Mengapa Penting?

Adi yakin, menguasai antariksa adalah kunci strategis bagi Indonesia. "Kalau kita bergantung pada asing seperti Elon Musk, saat darurat, kita puyeng," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut low-earth orbit di ekuator, yang meliputi 1,5 miliar penduduk dari Asia hingga Brasil, sebagai aset berharga. "Siapa yang kontrol orbit ini, kontrol masa depan," katanya mengutip dokumenter Wild Wild Space.

Satelit bukan hanya soal komunikasi, tapi juga logistik pangan. Dengan teknologi multispektral, satelit dapat memprediksi panen dan mengelola distribusi pangan. "Kalau Bali banjir, padi rusak. Tapi Sumatera Selatan panen tiga bulan lagi. Data satelit bantu trading beras," jelas Adi

Ia mencontohkan bagaimana satelit bisa memetakan kapan padi atau jagung siap panen, mendeteksi gagal panen di wilayah tertentu, atau memprediksi kebutuhan beras nasional. Misalnya, jika Kalimantan kekurangan beras, satelit bisa menunjukkan surplus di Sulawesi untuk distribusi cepat.

"Ini soal logistik cerdas. Satelit lihat pola cuaca, banjir, atau kekeringan, lalu kita atur pasokan pangan supaya stabil," tambahnya. Teknologi ini juga memungkinkan prediksi pasar global, seperti gagal panen di Amerika Selatan, untuk peluang ekspor yang menguntungkan.

Mimpi Besar CEO PSN: Indonesia Jadi Pusat Antariksa DuniaAdi Rahman Adiwoso, CEO PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Spaceport Biak: Langkah Menuju Dunia

Kunci visi Adi adalah pembangunan bandar antariksa di Biak, Papua. Lokasinya di khatulistiwa memungkinkan peluncuran roket lebih efisien, menghemat energi hingga USD 3,6 juta per peluncuran.

"Di Biak, roket bisa bawa 900 kg dengan mesin sama, dan puingnya jatuh di perairan internasional," ujarnya.

Tapi mimpi bapak dua anak ini tak hanya membuat spaceport di Biak. Lebih dari itu, dia ingin menjadikan Papua sebagai pusat keunggulan antariksa, termasuk sumber daya manusianya.

"Saya bilang ke teman-teman di Papua, jangan cuma jadi satpam di spaceport. Sini, saya sekolahin anak-anak Papua jadi engineer roket," katanya dengan semangat.

Ia membayangkan generasi muda Papua terlibat langsung dalam merancang, membangun, dan mengoperasikan teknologi antariksa.

"Papua punya potensi luar biasa. Anak-anak di sana cerdas, tapi kurang akses. Kalau kita kasih pelatihan dan pendidikan, mereka bisa jadi tulang punggung industri antariksa Indonesia," tambahnya.

Baca juga: Peluang & Tantangan Indonesia Bangun Bandar Antariksa di Biak dan Morotai

Penerus Ekosistem Antariksa

Mimpi Besar CEO PSN: Indonesia Jadi Pusat Antariksa Dunia Satelit Nusantara Lima. Foto: PSN

Adi mengungkap keprihatinnya pada minimnya minat anak muda Indonesia di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). "Beasiswa (STEM) BRIN dan LPDP ada ribuan, tapi yang daftar sedikit," keluhnya.

Namun, ia tak menyerah. Pria kelahiran Yogyakarta ini berbagai upaya agar minat anak muda pada antariksa semakin bertambah.

Salah satunya dia pernah mendukung siswa SMK Pontianak membuat roket dari pupuk NPK dan gula dengan modal Rp 32 juta. Hasilnya? Roket mereka mencapai ketinggian 1,1 km.

"Kalau dikasih kesempatan, anak muda bisa. Yang kurang cuma keberanian," tegasnya.

Selain SDM, birokrasi turut menjadi perhatian Adi. "Regulasi harus cepat dan simpel, tapi birokrasi kita lambat," kritiknya.

Ia mencontohkan Selandia Baru, yang dengan 5 juta penduduk punya Menteri Antariksa, sementara Indonesia masih terjebak aturan rumit.

"Pemerintah sudah mulai perhatian, tapi eksekusinya harus dipercepat," ujarnya.

Selain itu, Adiwoso menyoroti mentalitas 'champion of mediocrity' di kalangan masyarakat Tanah Air. Menurutnya, kegagalan adalah bagian dari proses, bukan akhir.

"Kita (sukanya) cari jalan mudah, cukup segini. Padahal, kalau mau nomor satu, harus kerja keras dan berani gagal," katanya.

Mimpi Besar CEO PSN: Indonesia Jadi Pusat Antariksa DuniaCEO PSN Adi Rahman Adiwoso Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Bukan Sekadar Uang

Bagi Adi, antariksa bukan sekadar ladang keuntungan finansial. Dengan semangat yang membara, ia menegaskan bahwa motivasinya jauh melampaui urusan materi.

"Kalau cuma cari duit, cetek. Saya mau bikin sesuatu yang bermanfaat," ujarnya

Adi ingin teknologi antariksa mengatasi masalah nyata, seperti ketimpangan akses di pulau kecil.
"Pulau kecil pun berhak dapat listrik dan internet cepat. Satelit bisa bikin itu terjadi," katanya.

Dengan PSN yang kini punya kapasitas satelit terbesar di Asia Pasifik dan rencana spaceport Biak, ia berharap Indonesia tak lagi jadi penonton di panggung antariksa global.

"Kalau gue mati duluan, gue jadi hantu penasaran kalau Biak belum jadi spaceport," pungkas Adi dengan canda.

Semoga visi Adi mengubah Indonesia jadi pusat antariksa dunia dapat terwujud.

Baca juga: Histeris dan Tangis Bahagia Sambut Satelit Nusantara Lima Terbang ke Angkasa
Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Tindak Lanjut UGM soal Dosen FKH Tersangka Praktik Stem Cell Ilegal"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest