
IDXChannel – Harga minyak dunia naik pada perdagangan Jumat (12/9/2025) lalu, setelah serangan drone Ukraina menghentikan aktivitas bongkar muat di pelabuhan terbesar Rusia bagian barat. Namun, penguatannya tertahan oleh kekhawatiran lemahnya permintaan dari Amerika Serikat (AS).
Kontrak berjangka Brent ditutup di USD66,99 per barel, naik 0,93 persen. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat berakhir di USD62,69 per barel, menguat 0,51 persen pada Jumat.

Dalam sepekan, Brent terkerek 1,84 persen dan WTI meningkat 1,13 persen.
Menurut analis FXEmpire James Hyerczyk, sentimen positif terutama dipicu gangguan ekspor Rusia akibat serangan drone Ukraina di pelabuhan Primorsk. Namun, kenaikan tertahan oleh data ekonomi AS yang melemah, kenaikan stok, serta kekhawatiran kelebihan pasokan global.

Secara teknikal, Hyerczyk menekankan, posisi harga minyak WTI masih berada di bawah moving average 52 pekan (MA-52 week) di USD63,45 untuk dua pekan berturut-turut. Kondisi ini memberi sinyal dominasi penjual.
Jika tekanan berlanjut, harga berpotensi turun ke USD61,12, bahkan ke level Fibonacci USD60,26 yang bisa menjadi pemicu pelemahan lebih dalam.
作者:15/09/2025 07:15 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()