Industri AMDK Rogoh Rp 2 Miliar per Sumur Demi Air Pegunungan

avatar
· 阅读量 3
Industri AMDK Rogoh Rp 2 Miliar per Sumur Demi Air Pegunungan
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta

Klaim "air pegunungan" pada produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ternyata bukan sekadar jargon pemasaran. Industri AMDK besar rela menggelontorkan investasi hingga miliaran rupiah untuk memastikan air yang sampai ke konsumen benar-benar berasal dari sumber yang aman dan berkualitas.

Heru Hendrayana, ahli hidrogeologi Universitas Gadjah Mada (UGM), mengungkapkan satu kali pengeboran sumur dalam bisa menelan biaya hingga Rp2 miliar. "Itu sebabnya hanya industri besar yang bisa melakukan. Mereka meneliti asal-usul air tanahnya agar benar-benar dari pegunungan, bukan asal ambil," ujarnya.

Investasi mahal ini dilakukan karena air tanah dangkal lebih rentan terkontaminasi limbah rumah tangga, septic tank, maupun polusi lingkungan. Air dari akuifer dalam, yang umumnya terhubung dengan sistem hidrogeologi pegunungan, dinilai lebih higienis dan memiliki mineral alami yang lebih kaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Profesor Lambok M. Hutasoit, pakar hidrogeologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), menambahkan tidak semua air tanah aman dikonsumsi. "Salah satunya ada Kromium VI yang sangat beracun. Jadi, tidak sembarangan menggunakan air tanah untuk air minum. Harus dianalisis kimianya terlebih dahulu," jelasnya.

Menurut Lambok, lapisan batuan juga memegang peranan penting dalam menentukan kualitas air. Batuan pasir, kapur, dan gamping menjadi lapisan ideal, sementara batu lumpur dinilai mudah tercemar.

ADVERTISEMENT

Fakta ini memperlihatkan bahwa klaim air pegunungan yang diusung produsen AMDK bukan hanya strategi marketing, melainkan hasil penelitian ilmiah dan investasi besar agar produk yang dijual benar-benar sehat dan aman bagi konsumen.

(rrd/rrd)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest