Negosiasi Ulang Penyelesaian Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh Demi 'Nyambung' ke Surabaya

avatar
· 阅读量 7

Pasardana.id – Beban utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh telah membengkak hingga 7,2 miliar dolar AS atau setara Rp116 triliun.

Komposisi dari utang tersebut sekitar 75 persen merupakan pinjaman dari China Development Bank (CDB) dengan suku bunga sekitar 3,5-4 persen. 

Dan tentu saja, sebagai konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China yang dipegang oleh PT KAI harus membayar bunga utangnya, sekitar Rp2 triliun setiap tahun.

Akan hal itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bakal ada negosiasi ulang terkait penyelesaian utang tersebut. Salah satu pokok negosiasi yang dilakukan dengan China terkait pengambilalihan fasilitas pendukung Whoosh.

Meski begitu, Erick menyampaikan hal tersebut saat ini bukan menjadi tugas pokok dari Kementerian BUMN. Sebelumnya, restrukturisasi utang Whoosh sudah masuk ke dalam salah satu dari 22 program kerja strategis yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025 Danantara.

"Kalau Whoosh itu salah satunya nanti ada negosiasi ulang. Sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bahwa rencana daripada fasilitas pendukung itu diusulkan menjadi milik pemerintah," ucap Erick saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/9). 

Erick menambahkan, nantinya KCIC dalam hal ini PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan fokus pada layanan operasional kereta saja. Sementara itu, biaya pemeliharaan terkait fasilitas pendukung akan menjadi tanggungan pemerintah. 

"Tetapi yang kereta api-nya, semua operasional di KAI. Tapi ini perlu kesepakatan dengan pihak China, karena memang kerja sama Indonesia-China," kata dia. 

Menurut Erick, hal tersebut harus benar-benar dibicarakan karena memerlukan kesepakatan dengan pihak China. Artinya, masalah tersebut harus selesai terlebih dahulu.

Pasalnya, rencana penyelesaian beban utang proyek kereta cepat ini merupakan bagian dari rencana pengembangan trayek hingga ke Surabaya.

Dan beban utang yang besar ini justru dikhawatirkan bakal berdampak terhadap realisasi rencana proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. 

"Apalagi kita akan mendorong sampai ke Surabaya, artinya restructure ini harus utuh sebelum sampai ke Surabaya," ucap Erick.

 

 

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest