Stimulus Fiskal 2025 Dorong Potensi Penguatan Lanjutan, IHSG Incar Level 8.000-an Lagi

• IHSG kemarin ditutup menguat 1,06% dengan net buy asing Rp979 miliar
• Analis menilai IHSG berpotensi breakout, namun risiko koreksi tetap ada
• Pasar menanti keputusan The Fed terkait suku bunga serta pengumuman BI-Rate, disertai ekspektasi positif dari stimulus ekonomi 2025.

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan Senin (15/9) ditutup melejit 1,05 persen atau 83 poin ke level 7.937 dengan mencatatkan net buy asing sebesar Rp979 miliar.
Saham-saham yang paling banyak dikoleksi investor asing kemarin antara lain , , , , dan .
Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, pergerakan IHSG masih berpeluang melanjutkan tren positif meski risiko koreksi semakin besar.
" IHSG memiliki support di level 7.870-7.900 dan resistance di 7.980-8.020. Investor bisa memanfaatkan momentum dengan strategi buy on weakness pada saham-saham pilihan seperti , , , , , dan ," ujar Fanny dalam riset hariannya, Selasa (16/9).
Senada, Senior Market Analyst PT Mirae Aset Sekuritas M. Nafan Aji Gusta menilai IHSG tengah menguji potensi breakout didukung indikator teknikal positif.
"Secara teknikal, IHSG diproyeksikan breakout dari neckline terdekat dengan dukungan stochastics dan RSI. Selain itu, daily net foreign buy tercatat sebesar Rp1,05 triliun, menambah optimisme pasar," jelas Nafan.
Namun, pelaku pasar masih menantikan keputusan penting dari bank sentral global maupun domestik. The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 4,25 persen pada Kamis dini hari.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan BI-Rate pada Rabu (17/9) dengan mayoritas konsensus memperkirakan tetap di level 5 persen.
"Selain kebijakan moneter, stimulus ekonomi 2025 yang bertujuan mempercepat program pembangunan juga memberi angin segar bagi perekonomian domestik. Momentum ini bisa menjadi katalis positif bagi pasar," tambah Nafan.(Marjudin/ AI)

Sumber : admin