- Harga emas diproyeksi terus naik hingga melampaui USD4.000 pada 2026, didorong ekspektasi pelonggaran suku bunga the Fed, ketegangan geopolitik, dan pembelian besar oleh bank sentral.
- Meski tren bullish masih kuat, analis memperkirakan koreksi 5-6% dalam waktu dekat karena emas sudah berada di wilayah overbought.
- Harga perak melonjak ke level tertinggi dalam 14 tahun di USD42,50, terdorong permintaan industri dan meningkatnya minat investor.
Ipotnews - Tren reli harga emas yang spektakuler diprediksi berlanjut hingga akhir tahun ini, dengan proyeksi menembus level psikologis USD4.000 per ons pada 2026.
Namun, pelaku industri memperkirakan terjadi koreksi jangka pendek sebelum logam kuning kembali mencetak rekor baru.
Harga emas spot menguat 0,33% menjadi 3.691,17 per ons pada pukul 14.26 WIB, setelah menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di UD3.693,30 pada awal sesi, demikian laporan Reuters dan Bloomberg, di New Delhi, Selasa (16/9).
Sejauh tahun ini, emas mencatatkan lonjakan sekitar 40 persen, setelah melesat 27 persen pada 2024.
Menurut Renisha Chainani, Kepala Riset Augmont, perusahaan pemurnian logam mulia, reli jangka panjang emas masih terjaga, terutama didorong permintaan dari bank sentral dan investor institusi.
"Permintaan, terutama dari bank sentral dan ETF, terus tumbuh pesat. Tapi saat ini emas berada di wilayah jenuh beli (overbought) dan kemungkinan mengalami koreksi 5-6 persen dalam jangka pendek sebelum kembali menguat menuju USD4.200 pada 2026," kata Chainani dalam konferensi India Gold Conference di New Delhi.
Faktor pendorong utama kenaikan harga emas meliputi ekspektasi pelonggaran moneter oleh Federal Reserve, ketegangan geopolitik yang terus berlangsung, kekhawatiran terhadap independensi bank sentral Amerika, serta tingginya pembelian logam kuning oleh bank sentral di berbagai negara.
Philip Newman, Managing Director Metals Focus, menyatakan harga emas kini berada di wilayah harga baru dan berpotensi menguat lebih lanjut hingga akhir tahun.
"Emas belum menghabiskan banyak waktu di level USD3.400 dan USD3.500, dan kini sudah menembus USD3.600. Kami memperkirakan harga bisa mencapai sekitar USD3.800 pada akhir 2025," ujarnya.
Namun, dia juga mengingatkan kemungkinan koreksi dalam waktu dekat yang bisa menjadi momen akumulasi bagi investor baru.
Sementara itu, Nicholas Frappell, Kepala Pasar Institusional Global ABC Refinery, menilai meski banyak analis memperkirakan harga emas akan mencapai USD4.000 pada 2026, kenyataannya, harga bergerak jauh lebih cepat dari proyeksi.
"Kami memperkirakan level itu tercapai tahun depan, tetapi melihat laju pergerakan saat ini, harga bisa saja mencapainya lebih awal," katanya.
Pertemuan kebijakan Federal Reserve yang dijadwalkan berakhir pada 17 September menjadi perhatian utama pasar. The Fed diprediksi memangkas suku bunga, mengikuti tekanan politik dari Presiden Donald Trump, yang secara terbuka mengkritik Chairman Fed Jerome Powell karena dianggap lambat merespons kondisi ekonomi.
Sebagai aset lindung nilai terhadap risiko geopolitik dan ketidakpastian ekonomi, emas cenderung menguat di tengah suku bunga rendah.
Perak Berkilau
Harga perak juga menunjukkan performa yang solid, mengikuti reli emas dan meningkatnya permintaan fisik dari sektor industri, termasuk elektronik dan panel surya. Selasa, harga perak berada di level USD42,50 per ons--tertinggi dalam 14 tahun terakhir.
"Selain permintaan industri, minat investor yang meningkat juga mendorong harga perak naik tajam," ujar Chirag Thakkar, CEO Amrapali Group Gujarat, salah satu importir perak terbesar di India.
Seiring kekhawatiran terhadap defisit pasokan, perak dinilai semakin menarik tidak hanya sebagai aset lindung nilai, tetapi juga sebagai komoditas strategis untuk sektor teknologi dan energi terbarukan. (Reuters/Bloomberg/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()