40.500 Ekor Sapi Impor Masuk RI buat Genjot Produksi Susu dan Daging

avatar
· 阅读量 5
40.500 Ekor Sapi Impor Masuk RI buat Genjot Produksi Susu dan Daging
Foto: Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono
Jakarta

Sebanyak 40.500 ekor sapi perah dan pedaging impor telah masuk Indonesia. Total itu terdiri dari 11.500 sapi perah dan 29.000 ekor sapi pedaging.

Importasi ini merupakan bagian dari investasi yang masuk ke Indonesia untuk menggenjot produksi susu dan daging dalam negeri. Namun, jumlah itu masih jauh dari target impor 150 ribu ekor sapi perah dan pedaging.

Meski begitu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memastikan pemerintah Indonesia akan terus memudahkan investor yang akan melakukan investasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"11.500 ekor sapi perah untuk kebutuhan susu dan 29.000 ekor investasi sapi untuk pedaging. Jadi ini ada emerging market, ada kesempatan. Kemudian, Kementerian Pertanian mendampingi, memfasilitasi apakah mencari lokasi, perizinan, itu kami bantu untuk mempermudah siapapun untuk masuk ke Indonesia," kata dia dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (16/9/2025).

Baca juga: Stok Tetes Tebu Menumpuk, Wamentan Minta Impor Etanol Diperketat

ADVERTISEMENT

Dengan kemudahan yang diberikan pemerintah, Sudaryono memastikan terdapat sejumlah negara yang akan masuk berinvestasi untuk mengimpor sapi dan bangun peternakan di Indonesia. Negara yang akan berinvestasi, Brasil, Vietnam, hingga Argentina.

Untuk memudahkan investasi ini, pemerintah telah menyediakan 1,5 juta ha lahan yang dapat digunakan oleh investor sebagai lahan peternakan.

"Kami fasilitasi semua, karena memang ada kebutuhan yang besar ini. Kami laporkan dari hitungan Ditjen PKH sudah kami identifikasi 1,5 juta hektare yang kami tawarkan kepada siapapun investor yang masuk ke Indonesia," tuturnya.

Ditemui usai rapat, lahan yang disediakan itu terdapat di seluruh Indonesia. Utamanya, pemerintah memanfaatkan lahan-lahan yang dimiliki oleh BUMN pangan.

"Lahan itu bukan berarti lahannya kosong terus nggak punya siapa-siapa, lahan itu pasti ada pemiliknya, apakah Perhutani, apakah PTPN, ada juga di Sulawesi Selatan tuh lahannya punya BUMN Berdikari, ada yang punya ID Food. Jadi intinya adalah lahan milik BUMN atau institusi pemerintahan yang kita secure," pungkasnya.

(ada/rrd)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest