Purbaya Singgung Bank Malas Beri Kredit: Nggak Ngapa-ngapain, Untung Gede

avatar
· 阅读量 15
Purbaya Singgung Bank Malas Beri Kredit: Nggak Ngapa-ngapain, Untung Gede
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa - Foto: Herdi Alif Al Hikam/detikcom
Jakarta

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyinggung perbankan yang dinilai terlalu nyaman menikmati keuntungan dari penempatan dana di instrumen aman ketimbang menyalurkan kredit. Oleh karena itu, pemerintah menempatkan dana Rp 200 triliun ke lima bank dengan harapan dapat meningkatkan penyaluran kredit.

"Pada dasarnya saya suruh mereka berpikir sendiri. Mereka kan orang-orang pintar, cuma selama ini malas karena bisa taruh di tempat yang aman, nggak ngapain-ngapain, dapat spread cukup, untungnya gede. Jadi mereka setiap Sabtu-Minggu main golf kali," ujar Purbaya usai rapat dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Dengan penempatan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun, Purbaya menyerahkan sepenuhnya kepada bank untuk putar otak menyerap dana tersebut. Tidak ada panduan khusus yang diberikan untuk perbankan terkait saluran dana tersebut, terpenting adalah ke sektor prioritas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Purbaya: Saya Akan Sisir Pendapatan Pajak yang Besar, Ada Bolong atau Tidak

"Sekarang, dengan uang itu (Rp 200 triliun), mereka berpikir. Harusnya market based ya, mereka akan mencari proyek-proyek yang memberikan return paling tinggi dan yang paling aman dulu," tutur Purbaya.

ADVERTISEMENT

Eks Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menilai dampak dari guyuran Rp 200 triliun akan terlihat dari sisi demand dan supply. Selain likuiditas yang bertambah, suku bunga pinjaman diyakini bakal turun.

Masyarakat Indonesia, menurut Purbaya, akan mulai berani mengajukan kredit di perbankan. Pada akhirnya, uang-uang tersebut diyakini bakal berputar di perekonomian Indonesia dan banyak yang rajin belanja.

"Karena demand dan supply tumbuh bersamaan, tanpa menimbulkan bahaya kepanasan, apa yang disebut demand pull inflation. Harusnya dengan inject seperti itu (guyuran Rp 200 triliun), perekonomian akan berjalan," ucapnya optimistis.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025, penempatan uang Rp 200 triliun itu berbunga, di mana imbal hasil yang diberikan adalah 80,476% dari suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang sekarang ada di level 5%. Itu berarti pemerintah berhak mendapatkan bunga sekitar 4% dari deposito Rp 200 triliun tersebut.

"Saya paksa sistem bekerja dengan saya kasih bahan bakar, yang kalau mereka (bank) nggak pakai, mereka harus bayar ke saya (bunga deposito)," imbuhnya.

Dana Rp 200 triliun diguyur ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni Bank Mandiri, BNI dan BRI masing-masing Rp 55 triliun, sedangkan BTN Rp 25 triliun. Lalu khusus ke PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) senilai Rp 10 triliun.

(kil/kil)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest