
Pemerintah akan menyalurkan paket stimulus untuk menggeber pertumbuhan ekonomi nasional. Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Akbar Himawan mengungkapkan ini menjadi langkah sigap pemerintah untuk memperbaiki perekonomian.
"Paket stimulus ekonomi senilai Rp 16,23 triliun menjadi puzzle terakhir untuk menyempurnakan kebijakan yang ada," ujar Akbar dalam keterangannya, Selasa (16/9/2025).
Akbar menilai, kesigapan itu tercermin dari pergantian Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa di posisi Menteri Keuangan. Gebrakan Purbaya memindahkan dana Rp 200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke 5 bank Himbara menjadi penegasan bahwa Pemerintah sangat agresif mengerek pertumbuhan ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah selanjutnya, membentuk Tim Akselerasi Program Prioritas untuk mencegah program macet. Akbar optimis, tim yang dinakhodai Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menko Pangan Zulkifli Hasan ini mampu mempercepat serapan anggaran.
Baca juga: Dibandingkan dengan Sri Mulyani, Purbaya Sebut Anggaran Harus Dihabiskan |
"Jika dilihat, dua terobosan di atas orientasinya adalah membanjiri sektor riil dengan uang. Pemerintah sadar betul, saat ini masyarakat menengah ke bawah sangat selektif membelanjakan uangnya yang berimbas pada dunia usaha," urai Akbar.
Dia memandang, Tim Akselerasi Program Prioritas tak jauh berbeda dengan Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) yang dipimpin Aris Marsudiyanto. Sehingga, Pemerintah perlu lebih cermat kebijakannya tidak saling tumpang tindih.
Menurutnya, domain Tim Akselerasi Program Prioritas untuk memaksimalkan anggaran belanja Pemerintah. Tujuannya sama seperti pemindahan dana Rp 200 triliun: memindahkan uang ke sistem ekonomi.
Dia menjelaskan penyaluran anggaran bersifat penawaran. Jika permintaannya lemah, sebesar apapun penawarannya, tidak akan maksimal direspons sektor riil. Sebab, erat kaitannya dengan kondisi daya beli masyarakat.
"Inilah yang saya bilang, paket stimulus senilai Rp 16,23 triliun menjadi puzzle terakhir atau pelengkap kebijakan yang ada. Dengan program bantuan itu, kami berharap daya beli masyarakat tetap terjaga," ulas Akbar.
Menurutnya, dari sisi cakupan, Pemerintah ingin menjangkau kelompok rentan, memperkuat perlindungan sosial, dan mendukung sektor yang tengah melambat, seperti UMKM.
"Paket stimulus ini mencerminkan bahwa Pemerintah berupaya menyeimbangkan antara kebutuhan jangka pendek dan memperbaiki agenda struktural. Harapannya, ekonomi kita bisa tumbuh lebih baik dari kuartal II 2025," jelas.
(kil/kil)作者:Heri Purnomo -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()