NEW YORK , investor.id -Harga minyak dunia naik lebih dari 1% pada Selasa (16/9/2025). Kenaikan itu karena pasar menimbang kemungkinan gangguan pasokan Rusia akibat serangan drone Ukraina di pelabuhan dan kilang minyaknya, serta menunggu keputusan suku bunga The Fed.
Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent untuk kontrak berjangka ditutup naik US$ 1,03 (1,5%) menjadi US$ 68,47 per barel. Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 1,22 (1,9%) menjadi US$ 64,52 per barel.
Monopoli pipa minyak Rusia, Transneft, memperingatkan produsen bahwa mereka mungkin harus memangkas produksi menyusul serangan drone Ukraina pada pelabuhan ekspor dan kilang kritis, menurut tiga sumber industri.
Dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina memperkuat serangan terhadap infrastruktur energi Rusia, termasuk gangguan di terminal minyak utama Primorsk, sementara pembicaraan penyelesaian konflik terhenti.
Analis JP Morgan menjelaskan, serangan pada terminal ekspor seperti Primorsk lebih bertujuan membatasi kemampuan Rusia menjual minyaknya ke pasar internasional. "Lebih penting, serangan ini menunjukkan kesediaan yang semakin besar untuk mengganggu pasar minyak global, yang berpotensi mendorong harga naik." jelas analis JP Morgan.
Goldman Sachs memperkirakan serangan Ukraina telah mengurangi kapasitas pengilangan Rusia sekitar 300 ribu barel per hari pada Agustus dan hingga awal September.
Pasokan Diesel AS
Di pasar AS, harga diesel berjangka naik 2,5%, mengungguli WTI dan gasoline. Analis StoneX Energy Alex Hodes menyatakan, situasi di Rusia dapat menimbulkan ketatnya pasokan diesel di AS. "Jika kilang Rusia mengalami kerusakan signifikan, permintaan ekspor diesel AS bisa meningkat dan menahan kurva forward terbalik," ujarnya.
Investor juga menantikan pertemuan The Fed pada 16-17 September, di mana bank sentral diperkirakan memangkas suku bunga untuk merangsang ekonomi dan meningkatkan permintaan bahan bakar. Meski demikian, analis tetap berhati-hati terhadap kesehatan ekonomi AS.
Pasar juga memperhitungkan kemungkinan penurunan cadangan minyak mentah AS minggu lalu, dengan data resmi dijadwalkan dirilis Rabu (17/9/2025) pukul 21.30 WIB. Survei Reuters pada Senin menunjukkan analis memperkirakan cadangan minyak mentah dan bensin AS turun, sementara cadangan distilat diperkirakan naik.
Sumber : investor.id
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()