- Harga emas terkoreksi: Spot gold turun 0,9% ke USD3.658,25 setelah sempat mencetak rekor USD3.707,40, dipicu komentar hati-hati Chairman Fed Jerome Powell usai pemangkasan suku bunga 25 bps.
- Kenaikan emas masih kuat: Meski terjadi aksi ambil untung, emas tetap naik hampir 6% bulan ini dan melonjak 39% sepanjang 2025, ditopang pembelian bank sentral, pelemahan dolar, serta permintaan safe haven.
- Prospek optimistis: Deutsche Bank menaikkan proyeksi harga emas 2026 ke rata-rata USD4.000, sementara logam mulia lain seperti perak, platinum, dan paladium ikut melemah pada sesi Rabu.
Ipotnews - Harga emas melorot hampir 1%, Rabu, mundur dari rekor tertinggi yang sempat disentuh pada awal sesi, karena pelaku pasar mencerna pernyataan Chairman Federal Reserve Jerome Powell setelah bank sentral Amerika itu memangkas suku bunga acuan.
Emas spot turun 0,9% menjadi USD3.658,25 per ons pada pukul 02.11 WIB, setelah sebelumnya sempat menyentuh rekor USD3.707,40, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Rabu (17/9) atau Kamis (18/9) dini hari WIB. Meski terkoreksi, harga emas masih mencatat kenaikan hampir 6% sepanjang September.
Sementara, harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup melemah 0,2% menjadi USD3.717,8 per ons.
The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, menandai pemotongan pertama tahun ini setelah jeda sejak Desember lalu, menyusul tiga kali penurunan sepanjang 2024. Bank sentral juga memberi sinyal penurunan bertahap suku bunga hingga akhir tahun. Namun, Powell menekankan bahwa prospek kebijakan moneter tetap akan ditentukan dari rapat ke rapat.
"Powell menyebut langkah ini sebagai pemotongan berbasis risk-management, yang memicu aksi ambil untung secara wajar," ujar Tai Wong, analis dan trader logam independen.
"Koreksi atau konsolidasi justru sehat. Selama harga tidak jatuh di bawah level technical support utama di USD3.550, tren naik jangka pendek masih terjaga."
Emas kerap diminati saat suku bunga turun karena opportunity cost memegang aset tanpa imbal hasil ini menjadi lebih rendah.
Tahun ini, reli emas didorong oleh pembelian berkelanjutan bank sentral, diversifikasi dari dolar AS, tingginya permintaan aset aman di tengah ketegangan geopolitik dan perdagangan, serta pelemahan dolar. Hingga kini, harga emas melesat 39% sepanjang 2025.
Sejalan dengan tren tersebut, Deutsche Bank menaikkan proyeksi harga emas untuk tahun depan menjadi rata-rata USD4.000 per ons, dari sebelumnya USD3.700.
Logam mulia lainnya ikut melemah. Perak anjlok 2,4% menjadi USD41,51 per ons, platinum terkoreksi 2,2% ke USD1.360, dan paladium merosot 2,6% jadi USD1.145,44. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()