- IHSG capai rekor tertinggi di 8.025 meski investor asing mencatatkan net sell Rp286 miliar.
- BI dan The Fed sama-sama turunkan suku bunga 25 bps, mendukung tren positif pasar dengan peluang pelonggaran lanjutan.
- Saham pilihan spekulatif yang direkomendasikan analis antara lain CDIA,BRMS,BUMI,MDKA,BWPT, danKRAS.
Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) ditutup menguat 0,85 persen ke level 8.025 pada perdagangan kemarin, meski tercatat adanya aksi jual bersih (net sell) asing senilai Rp286 miliar.
Saham-saham big cap perbankan dan komoditas menjadi yang paling banyak dilepas asing, di antaranya
BBCA
, BMRI
, ANTM
, BBNI
, dan AMRT
.Dari sisi strategi, sejumlah saham berpotensi menjadi pilihan spekulatif bagi investor. Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menyebutkan enam saham unggulan.
"Untuk trading idea hari ini, saham-saham seperti
CDIA
, BRMS
, BUMI
, MDKA
, BWPT
, dan KRAS
menarik untuk dicermati. Kami merekomendasikan entry di level support dengan disiplin cut loss," ungkap Fanny dalam riset hariannya, Kamis (18/9).Adapun level teknikal IHSG untuk perdagangan hari ini diperkirakan berada pada area support di 7.924-7.859 dan resistance di 8.098-8.155.
Sementara itu M. Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst dari Mirae Asset Sekuritas, menyatakan bahwa IHSG masih berpotensi menguji resistance baru di area setelah Bank Indonesia (BI) dan The Federal Reserve (The Fed) sama-sama memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps).
Secara teknikal, IHSG tengah berada dalam tren naik (uptrend) dan berhasil menorehkan rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 8.025. Sinyal positif juga terlihat dari indikator Stochastics K_D dan RSI.
Nafan menambahkan, kebijakan moneter akomodatif BI turut mendorong optimisme pasar.
"BI di luar ekspektasi menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps ke 4,75 persen terendah sejak Oktober 2022. Sejak awal 2025, BI sudah memangkas suku bunga lima kali dengan total 125 bps," jelasnya.
Di sisi eksternal, The Fed juga memulai siklus pelonggaran moneter dengan memangkas suku bunga ke level 4,25 persen. "Dot Plot terbaru mengindikasikan peluang pemangkasan tambahan sebanyak dua kali lagi masing-masing 25 bps pada pertemuan FOMC Oktober dan Desember," tutur Nafan.(Marjudin/AI)
Sumber : admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()