- Bank sentral Asia turunkan suku bunga di tengah gejolak politik
- Fundamental positif Asia Tenggara tingkatkan keyakinan investor
- India dan Korea Selatan jadi favorit berkat pertumbuhan dan reformasi
Ipotnews - Sejumlah manajer investasi berpendapat, investor memperpanjang posisi beli di saham-saham emerging market Asia karena prospek pelonggaran moneter lebih lanjut dinilai lebih besar daripada risiko domestik.
Gary Tan, Portfolio Manager di Allspring Global Investments berpendapat, sikap dovish Federal Reserve memberi ruang lebih bagi bank sentral di Asia untuk melonggarkan kebijakan tanpa menekan mata uang, ungkapnya dalam forum Reuters Global Markets.
Data LSEG IRPR menunjukkan pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga Fed sekitar 67 bps hingga akhir tahun, termasuk 25 bps yang diumumkan pada Rabu kemarin di AS.
Naomi Fink, Chief Global Strategist Amova Asset Management, mengatakan bank sentral Asia telah memberi sinyal dan melakukan pemangkasan suku bunga dalam beberapa bulan terakhir sebagai respons atas pelemahan pertumbuhan, meski diwarnai gejolak politik.
Indonesia, Thailand, dan Filipina sudah memangkas suku bunga dalam pertemuan terakhir, sementara Korea Selatan membuka peluang pelonggaran tambahan untuk meredam dampak tarif terhadap pertumbuhan.
Bank sentral India masih memiliki ruang untuk pemangkasan, sedangkan China kemungkinan menahan diri setelah pemangkasan lebih awal tahun ini.
"Ini kondisi yang baik dan mendukung pasar saham," ujar Fink, seperti dikutip Reuters, Kamis (18/9).
Tan dari Allspring Global menambahkan, bahwa fundamental positif di perusahaan Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Thailand, memperkuat pandangan " overweight " yang anti-konsensus atas kawasan ini.
Sebagian besar indeks saham EM Asia mencatat rekor baru, terutama Korea Selatan dan Taiwan. Indeks MSCI Asia ex-Japan ditutup pada rekor tertinggi pada Rabu kemarin, ketika kenaikan year-to-date S&P 500 sekitar 12%.
Investor juga optimistis pada India berkat narasi pertumbuhan dan pada Korea Selatan melalui program "Value-Up" yang mendorong langkah peningkatan nilai pemegang saham. "India tetap menjadi salah satu pasar favorit kami," kata Stephen Parker, Co-Head Global Investment Strategy di J.P. Morgan Private Bank. Ia menyoroti pertumbuhan sekuler dan kinerja yang kuat dari sisi laba sebagai acuan.
Sementara Tan mengatakan, Allspring tetap "konstruktif" pada tema value-up di saham Korea Selatan, yang didukung reformasi tata kelola perusahaan dan pendorong pertumbuhan struktural. (Reuters)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()