- Rupiah diprediksi stabil di kisaran Rp16.250-Rp16.450 per dolar AS, didukung tren pemangkasan suku bunga The Fed dan BI.
- Yield SBN diperkirakan menurun, meski tidak sedalam penurunan Fed Funds Rate maupun BI Rate.
- Proyeksi kebijakan moneter: The Fed dan BI masing-masing masih berpotensi menurunkan suku bunga dua kali lagi, masing-masing sebesar 25 bps pada Kuartal IV 2025.
Ipotnews - Pergerakan kurs rupiah terhadap dolar Amerila Serikat ke depan diprediksi masih stabil di kisaran Rp16.250 - Rp16.450 per dolar AS.
Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana mengatakan pergerakan kurs rupiah ke depan diprediksi stabil karena ada kecenderungan keberlanjutan pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve.
Selain itu, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) di pasar obligasi Indonesia juga diperkirakan menurun. "Walaupun mungkin penurunan yieldnya tidak sebesar Fed Fund Rate atau BI Rate," kata Fikri saat dihubungi Ipotnews, Kamis (18/9).
Optimisme terhadap stabilitas kurs rupiah, menurut Fikri karena dibantu potensi penurunan suku bunga the Fed ke depan, yang bisa melemahkan indeks dolar AS. "Karena DXY-nya juga turun, jadi secara natural rupiahnya terjaga dengan sendirinya," jelas Fikri.
Fikri memperkirakan penurunan FFR maupun BI rate masih akan berlanjut pada Kuartal IV 2025. "Saya harap FFR dan BI Rate masih akan turun dua kali lagi masing - masing sebesar 25 basis poin," tambah Fikri.
Mengutip data aplikasi IPOT siang ini pukul 13.24 WIB, kurs rupiah ada di level Rp16.510 per dolar AS, turun 378 poin atau 2,3% secara year to date dibanding akhir tahun 2024 di level Rp16.132 per dolar AS.
(Adhitya/AI)
Sumber : admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()