Harga Minyak Tertekan Kekhawatiran Ekonomi AS

avatar
· 阅读量 29

NEW YORK , investor.id -Harga minyak dunia ditutup melemah pada perdagangan Kamis (18/9/2025). Pelemahan itu karena tertekan kekhawatiran pasar atas prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membayangi sentimen positif pemangkasan suku bunga The Fed.
Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent turun 51 sen (0,8%) menjadi US$ 67,44 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 48 sen (0,8%) ke level US$ 63,57 per barel.
Sehari sebelumnya, The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, pemangkasan pertama tahun ini, dan memberi sinyal akan ada penurunan lanjutan hingga akhir 2025. Langkah tersebut diambil untuk merespons melemahnya pasar tenaga kerja.
"Pemangkasan ini dilakukan karena ekonomi jelas sedang melambat. The Fed berusaha mengembalikan pertumbuhan," ujar Managing Director Onyx Capital Group Jorge Montepeque.
Namun, data ekonomi terbaru masih menunjukkan pelemahan. Pembangunan rumah keluarga tunggal di AS pada Agustus anjlok ke level terendah 2,5 tahun akibat menumpuknya pasokan rumah baru yang belum terjual.
Di sisi lain, pasar tenaga kerja juga mulai melunak meski klaim baru tunjangan pengangguran turun pekan lalu.
Kelebihan pasokan minyak dan lemahnya permintaan bahan bakar di AS, sebagai konsumen minyak terbesar dunia, ikut menekan harga. Data Administrasi Informasi Energi (EIA) mencatat persediaan minyak mentah AS turun tajam minggu lalu, seiring penurunan impor bersih ke rekor terendah dan lonjakan ekspor mendekati level tertinggi dalam dua tahun.
Namun, kenaikan stok distilat sebesar 4 juta barel, jauh di atas ekspektasi 1 juta barel, memicu kekhawatiran baru tentang lemahnya permintaan energi.
Faktor Geopolitik dan Global
Dari Rusia, Kementerian Keuangan mengumumkan kebijakan baru untuk melindungi anggaran negara dari fluktuasi harga minyak dan sanksi Barat terhadap ekspor energi. Ukraina mengklaim drone militernya menyerang kilang minyak dan kompleks petrokimia besar di Rusia, memperdalam gangguan terhadap sektor energi Moskow.
CEO Exxon Mobil Darren Woods menegaskan, pihaknya tidak berencana melanjutkan operasi di Rusia. Langkah ini diyakini akan menekan suplai global dan bisa mendukung harga minyak.
Dari Timur Tengah, Menteri Minyak Kuwait Tariq Al-Roumi memperkirakan permintaan minyak global akan meningkat setelah The Fed memangkas suku bunga, terutama dari pasar Asia.
Sementara itu, QatarEnergy menaikkan harga kontrak jangka panjang minyak al-Shaheen untuk pengiriman November ke level tertinggi dalam delapan bulan terakhir.
Di Eropa, parlemen Jerman meloloskan anggaran tahunan pertama setelah reformasi fiskal yang membuka ruang investasi besar-besaran guna memulihkan ekonomi, termasuk peningkatan belanja pertahanan.
Sementara di kawasan konflik, Israel kembali melancarkan serangan udara ke target militer Hezbollah di Lebanon selatan guna mencegah kelompok itu membangun kembali basis pertahanan.

Sumber : investor.id

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest