Bursa Pagi: Asia Berusaha Lanjutkan Tren Kenaikan, IHSG Variatif Berpotensi Balik Arah

• Sebagian besar bursa saham Asia dibuka menguat menjelang keputusan suku bunga Bank of Japan, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di 0,5%.
• Indeks Nikkei 225 dibuka melaju 1,19%, ASX 200 meningkat 0,77%, dan Kospi mendatar.
• IHSG diprediksi variatif, berpotensi berbalik arah.

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (19/9), bursa saham Asia dibuka cenderung menguat, melanjutkan tren kenaikan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street.
Indeks Nikkei 225, Jepang dibuka melaju 1,19% ke rekor tertinggi baru untuk hari kedua berturut-turut dan Topix meningkat 0,84%.
Bank of Japan dijadwalkan akan menutup rapat kebijakan, hari ini, yang secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 0,5%. HSBC memperkirakan BoJ akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat Oktober.
Inflasi inti Jepang turun ke level terendah sejak November 2024, yakni 2,7% pada Agustus, menandai penurunan selama tiga bulan berturut-turut. Inflasi inti - yang mengecualikan harga makanan segar - turun sejalan dengan proyeksi ekonom sebesar 2,7%. Inflasi utama juga turun menjadi 2,7%, dari 3,1% pada Juli, menyentuh level terendah baru sejak November 2024.
Mengawali sesi perdagangan hari ini indeks ASX 200, Australia dibuka meningkat 0,77%. Indeks berlanjut naik 0,53% (46,7 poin) menjadi 8.791,9 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dan Kosdaq dibuka mendatar. Kospi berlanjut turun 0,38% menjadi 3.448,15
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang meningkat 0,67% (302,35 poin) ke 45.605,78.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih akan menghadapi tekanan pelemahan, meski masih berpeluang menguat. IHSG mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan melemah 0,21% menjadi 8.008, meski sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di 8.068. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange anjlok 1,44% ke USA17,72.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpotensi berbalik menguat, meski masih ada risiko pelemahan, seiring berlanjutnya  foreign net sell.  Secara teknikal indek berpotensi menuju 8.050, namun berisiko berlanjut turun ke bawah 7.950.
Analis Indo Premier berpendapat, tekanan pelemahan rupiah seiring berlanjutnya penguatan dolar dan pemangkasan suku bunga kebijakan BI7DRR membebani IHSG di perdagangan kemarin. Rupiah dipasar  offshore  ditransaksikan mendekati level Rp16,600/dollar pagi ini (tertinggi sejak April).
IHSG berpotensi bergerak bervariasi cenderung menguat, dalam rentang support 7.942 dan resistance 8.068
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir dengan mencatatkan rekor penutupan, didukung optimisme pasca pemangkasan suku bunga the Fed. Data terbaru menunjukkan klaim baru tunjangan pengangguran di Amerika menurun pekan lalu. Namun, pasar tenaga kerja tetap melunak seiring berkurangnya permintaan maupun pasokan tenaga kerja. Indeks Russell 2000 juga cetak rekor baru di 2.466.
Tujuh dari 11 sektor S&P 500 menghijau. Sektor konsumen primer dan konsumen nonprimer hambat laju indeks. Saham chip melonjak: Intel melambung 22,8% setelah Nvidia umumkan akan investasi USD5 miliar di perusahaan itu. Nvidia meloncat 3,5%, mengangkat indeks semikonduktor (3,6%) dan sektor teknologi S&P 500 (1,36%). Tapi Advanced Micro Devices melorot 0,8%. Saham CrowdStrike melejit 12,8%.

• Dow Jones Industrial Average naik 0,27% (124,10 poin) di 46.142,42
• S&P 500 naik 0,48% (31,61 poin) menjadi 6.631,96
• Nasdaq Composite melaju 0,94% (209,40 poin) ke 22.470,73,

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir menguat. Sentimen positif didorong pemangkasan suku bunga the Fed 25 bps, dengan proyeksi pelonggaran bertahap hingga akhir tahun. Bank of England menahan, sementara bank sentral Norwegia ikut memangkas suku bunga. Sejumlah emiten besar di Eropa mencatat pergerakan signifikan. Ketidakpastian politik masih membayangi Prancis pasca unjuk rasa anti-penghematan.
Indeks STOXX 600 meningkat 0,80% dipimpin lonjakan saham semikonduktor setelah Nvidia berinvestasi USD5 miliar di Intel. Saham BE Semiconductor, ASML dan melejit antara 7,7% dan 8,7%. Sektor teknologi melesat 4,1%. Sektor barang mewah dan otomotif melonjak 1,8% dan 1,2%. Saham Novo Nordisk melesat 6,2%. SIG Group rontok 24,3%. Continental dan Aena terjungkal 21,9% dan 4,7%.

• FTSE 100 Inggris naik 0,21% (19,74 poin) menjadi 9.228,11.
• DAX 40 Jerman melonjak 1,35% (315,35 poin) ke 23.674,53.
• CAC 40 Prancis meningkat 0,87% (67,63 poin) ke 7.854,61.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menguat. Kurs dolar didukung data klaim pengangguran yang menurun, meski the Fed memangkas suku bunga 25 bps dengan sikap hati-hati. Pembangunan rumah keluarga tunggal anjlok ke level terendah 2,5 tahun pada Agustus. Indeks DXY naik 0,4% ke 97,347,
Poundsterling melemah setelah sempat menguat usai Bank of England menahan suku bunga dan memperlambat penjualan obligasi pemerintah. Euro juga melemah. Yen tergelincir jelang keputusan rapat Bank of Japan, yang diperkirakan akan menahan suku bunga . Krone Norwegia melemah setelah Norges Bank memangkas suku bunga
Kurs spot dolar

Sumber : Bloomberg.com, 18/9/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup melemah, tertekan kekhawatiran perlambatan ekonomi AS meski the Fed memangkas suku bunga. Sejumlah indikator menunjukkan ekonomi AS masih lesu. Stok minyak mentah AS anjlok, net impor anjlok dan ekspor naik mendekati level tertinggi 2 tahun. Kenaikan stok distilat 4 juta barel memperkuat kekhawatiran lemahnya permintaan BBM.
Produksi minyak Rusia tertekan serangan drone Ukraina. Kuwait perkirakan permintaan minyak akan naik, pasca pemangkasan suku bunga AS. Biaya pinjaman yang lebih rendah biasanya mendorong permintaan energi dan menopang harga minyak. QatarEnergy mendongkrak harga term al-Shaheen ke level tertinggi 8 bulan.

• Harga Brent berjangka melorot 51 sen (-0,8%) ke USD67,44 per barel.
• Harga WTI berjangka merosot 48 sen (-0,8%) ke USD63,57 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi juga ditutup melemah. Aksi ambil untung menekan pasar, setelah sehari sebelumnya sempat menyentuh rekor USD3.707,40. Pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell tentang " risk-management cut " dalam kebijakan suku bunga, memicu ketidakpastian pasar. Penguatan dolar ikut menekan harga emas.
Namun tren jangka panjang tetap positif, didorong diversifikasi cadangan dolar oleh bank sentral BRIC , terutama China. Ekspor emas Swiss ke China melonjak 254% mom pada Agustus. Harga logam berharga lainnya; perak spot naik 0,3% menjadi USD41,78 per ounce, platinum melonjak 1,6% ke USD1.384,95, sementara paladium bertambah 0,5% jadi USD1.160,25

• Harga emas di pasar spot turun 0,4% menjadi USD3.643,40 per ounce.
• Harga emas berjangka AS merosot 1,1% ke USD3.678,30 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)