Harga Minyak Anjlok Gara-gara Pasokan Berlimpah

avatar
· 阅读量 27

HOUSTON, investor.id -Harga minyak dunia anjlok pada perdagangan Jumat (19/9/2025). Pelemahan itu karena kekhawatiran terhadap pasokan yang melimpah dan melemahnya permintaan global lebih dominan dibanding ekspektasi kenaikan konsumsi setelah The Fed memangkas suku bunga acuannya.
Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent ditutup turun 76 sen (1,1%) ke level US$66,68 per barel. Sementara,harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) melemah 89 sen (1,4%) menjadi US$62,68 per barel. Meski terkoreksi, kedua acuan harga minyak tersebut masih mencatatkan kenaikan untuk pekan kedua berturut-turut.
"Pasokan minyak masih sangat kuat dan OPEC mulai mengurangi pemangkasan produksi. Selain itu, sanksi belum berdampak signifikan pada ekspor minyak mentah Rusia," kata Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow.
The Fed pada Rabu (17/9/2025) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, langkah pertama sejak Desember tahun lalu, sebagai respons atas pelemahan pasar tenaga kerja AS. Secara teori, suku bunga yang lebih rendah biasanya meningkatkan permintaan energi karena biaya pinjaman lebih murah.
Namun, analis menilai pemangkasan suku bunga kali ini belum cukup mendorong pasar minyak. "Pemangkasan seperempat poin tidak akan memberi dorongan signifikan. Justru pelemahan dolar bisa membuat harga minyak lebih mahal," kata mitra di Again Capital John Kilduff.
Kilduff menilai, The Fed perlu lebih agresif. "Kita butuh pemangkasan 50 basis poin untuk benar-benar meningkatkan permintaan. Saat ini, aksi The Fed belum mampu mendorong pertumbuhan di pasar minyak mentah karena fundamental pasar masih lemah," tambahnya.
Prospek Permintaan Minyak
Dari sisi permintaan, sejumlah lembaga energi termasuk Badan Informasi Energi AS (EIA) sudah memberi sinyal kekhawatiran. Prospek permintaan minyak dinilai melemah sehingga membatasi potensi kenaikan harga dalam jangka pendek.
Andrew Lipow juga menyoroti faktor musiman. "Musim perawatan kilang akan semakin menekan permintaan," ujarnya. Hal itu mengingat pada periode ini, kilang biasanya menghentikan sebagian unit produksinya untuk perawatan rutin di musim semi dan gugur.
Tekanan harga minyak juga muncul setelah persediaan destilat AS naik lebih tinggi dari perkiraan, mencapai tambahan 4 juta barel. Lonjakan stok tersebut memicu kekhawatiran melemahnya konsumsi di negara konsumen minyak terbesar dunia.
Di sisi lain, data ekonomi terbaru turut memperburuk sentimen. Pasar tenaga kerja AS menunjukkan pelemahan, sementara pembangunan rumah keluarga tunggal merosot ke level terendah dalam beberapa tahun terakhir pada Agustus, tertekan oleh kelebihan pasokan rumah baru yang belum terjual.

Sumber : investor.id

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest