
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan realisasi subsidi dan kompensasi serta pemakaian barang subsidi, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG 3 kg, hingga listrik mengalami kenaikan dibandingkan dengan 2024. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan volume BBM, LPG 3 kg, listrik, serta pupuk bersubsidi.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan realisasi subsidi dan kompensasi sampai dengan 31 Agustus 2025 mencapai Rp 218 triliun. Anggaran itu digelontorkan untuk BBM bersubsidi, LPG 3 kg, listrik bersubsidi, hingga pupuk bersubsidi.
Berdasarkan data Kemenkeu, realisasi subsidi dan kompensasi hingga Agustus 2025 mengalami kenaikan dibandingkan pada 2023 dan 2024. Pada 2023, realisasi subsidi dan kompensasi mencapai Rp 194,6 triliun, lalu naik di 2024 menjadi Rp 208,6 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Harga BBM RON 95 di Malaysia Turun Jadi Rp 7.800/Liter |
Realisasi subsidi dan kompensasi ini dipengaruhi oleh fluktuasi ICP, depresiasi nilai tukar rupiah, serta peningkatan volume BBM, LPG 3 kg, listrik, serta pupuk bersubsidi.
"Subsidi dan kompensasi Rp 218 triliun telah digelontorkan untuk BBM, LPG 3 kg, listrik dan pupuk," ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita, di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).
Suahasil menerangkan pemakaian barang-barang subsidi di atas mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu. Di antaranya, volume pemakaian BBM subsidi naik 3,5% dari sebelumnya 10.284 ribu kiloliter (KL) menjadi 10.639 ribu KL per 31 Agustus 2025. Untuk LPG 3 kg naik dari 4,74 juta di 2024 menjadi 4,9 juta.
Kemudian, pelanggan listrik subsidi naik dari 40,9 juta pelanggan menjadi 42,4 juta pelanggan. Realisasi pupuk bersubsidi pun naik dari 4,4 juta ton menjadi 5 juta ton. Kendati begitu, Suahasil berharap peningkatan pemakaian barang subsidi ini tetap dapat menggerakkan perekonomian masyarakat.
"Pemakaian barang subsidi tahun 2025 lebih tinggi dibandingkan pemakaian 2024. BBM 3,5% lebih tinggi realisasinya, LPG 3 kg 3,6 persen lebih tinggi, listrik sekitar 3,8 persen lebih tinggi dan pupuk 12,1%. Semoga ini membantu bergeraknya perekonomian di masyarakat," terangnya.
(acd/acd)作者:Retno Ayuningrum -,文章来源republika_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()