Biaya Visa H-1B Amerika Rp 1,6 Miliar, India Paling Terpukul

avatar
· 阅读量 9
Biaya Visa H-1B Amerika Rp 1,6 Miliar, India Paling Terpukul
CEO Google Sundar Pichai. Foto: REUTERS/Julia Nikhinson
Washington

Di Silicon Valley, area pusat perusahaan teknologi Amerika Serikat, ada banyak sekali orang India. Tak sedikit di antara mereka memegang posisi prestisius, termasuk CEO. CEO Microsoft Satya Nadella dan CEO Google Sundar Pichai misalnya, keduanya berasal dari India.

Memang negara yang mendapat manfaat terbesar visa H-1B AS untuk pekerja terampil adalah India. Aplikasi pekerja asal India mencakup 71% dari yang disetujui, diikuti oleh China dengan 11,7%.

H-1B adalah klasifikasi visa non imigran Amerika Serikat, yang memungkinkan perusahaan AS merekrut pekerja asing dengan keahlian tinggi atau khusus. Biasanya masa berlaku awal adalah 3 tahun dan maksimum 6 tahun. Jika memenuhi syarat tertentu, masih bisa diperpanjang lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Biaya Visa AS Jadi Rp 1,6 M, Pegawai Teknologi Tunggang Langgang

Nah dengan aturan baru bahwa pelamar visa H-1B harus membayar USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,6 miliar, India bisa menjadi negara yang paling terpukul. Bahkan Kementerian Luar Negeri India memperingatkan bisa ada krisis kemanusiaan karena aturan itu.

"Langkah ini sepertinya akan memiliki konsekuensi kemanusiaan karena akan menimbulkan gangguan bagi para keluarga. Pemerintah India berharap gangguan itu bisa diselesaikan oleh otoritas AS," sebut Kemenlu India.

ADVERTISEMENT

Sektor teknologi informasi India yang bernilai USD 283 miliar banyak dibantu oleh visa tersebut, di mana 57% dari total pendapatan itu berasal dari pasar AS. Namun biaya baru tersebut diprediksi akan mempersulit bisnis teknologi India dan peluang untuk bekerja di AS makin terbatas.

"American Dream untuk para calon pekerja di AS akan sulit," sebut Ganesh Natarajan, mantan CEO Zensar Technologies yang dikutip detikINET dari Reuters, Senin (22/9/2025).

"Kami memperkirakan perusahaan akan jauh lebih selektif memutuskan kandidat mana yang akan disponsori, dengan hanya menyediakan pengajuan H-1B untuk peran paling penting bagi bisnis. Ini akan secara signifikan mengurangi akses ke program H-1B bagi banyak warga negara asing terampil," cetus Vic Goel dari biro hukum Goel & Anderson.

Chairman Constellation Research di Silicon Valley, Ray Wang, memperkirakan langkah Trump akan mengarah ke lebih banyak perekrutan lokal di AS, tekanan untuk menghadirkan otomatisasi dan AI, lebih sedikit outsourcing, lebih sedikit visa H-1B, dan lebih sedikit mobilitas pekerjaan. "Kita menyaksikan tatanan dunia baru dalam ekonomi jasa," kata Wang.

Baca juga: CEO Perusahaan Teknologi Meninggal Jatuh dari Gunung


Video: Biaya Visa Melonjak Rp 1,6 Miliar, Penumpang India Panik Minta Turun

Video: Biaya Visa Melonjak Rp 1,6 Miliar, Penumpang India Panik Minta Turun


(fyk/fay)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest