Argentina Hapus Pajak Ekspor Kedelai, Harga CPO Berjangka Anjlok 3,65%

avatar
· 阅读量 24
  • Harga CPO turun lebih dari 3% akibat Argentina sementara menghapus pajak ekspor minyak kedelai, menjadikannya lebih murah dan memicu aksi jual global.
  • Keputusan Argentina memicu penurunan harga di pasar minyak kedelai dan sawit di Chicago dan Dalian; pembeli dari Afrika dan India kini lebih memilih soyoil.
  • Penurunan harga CPO dibatasi oleh produksi Malaysia yang melambat pada September dan potensi pengurangan hasil akibat musim hujan di kuartal IV.

Ipotnews - Minyak sawit berjangka Malaysia merosot lebih dari 3%, Selasa, setelah Argentina--eksportir minyak kedelai terbesar dunia--sementara menghapuskan pajak ekspor, menjadikan harga soyoil lebih murah dibandingkan CPO di pasar global.
Harga minyak sawit berjangka untuk kontrak pengiriman Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange anjlok 162 ringgit, atau 3,65%, menjadi 4.281 ringgit (USD1.020,26) per metrik ton pada jeda tengah hari, setelah menguat 0,41% pada sesi sebelumnya, demikian laporan  Reuters,  di Kuala Lumpur, Selasa (23/9).
Kebijakan Argentina tersebut memicu aksi jual besar-besaran di pasar minyak nabati dunia, termasuk di Chicago Board of Trade dan Dalian Commodity Exchange China, yang kemudian berdampak pada pasar minyak sawit (CPO) Malaysia.
"Berita dari Argentina langsung mengguncang pasar. Aksi jual besar-besaran di pasar minyak kedelai Chicago dan Dalian turut menyeret harga minyak sawit," ujar Paramalingam Supramaniam, Direktur Pelindung Bestari, perusahaan pialang yang berbasis di Selangor.
Senin, Argentina mengumumkan penghentian sementara pungutan pajak ekspor atas biji-bijian dan produk turunannya hingga akhir Oktober, atau sampai nilai ekspor mencapai USD7 miliar. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat pemasukan devisa demi menopang nilai tukar peso yang melemah.
Menurut seorang pedagang yang berbasis di Mumbai, kebijakan ekspor bebas bea ini membuat pengapalan minyak kedelai Argentina lebih murah dibandingkan CPO, bahkan untuk pasar utama seperti India dan Afrika.
Di pasar berjangka Dalian, kontrak minyak kedelai paling aktif ambles 3,76%, sementara kontrak minyak sawitnya melorot 3,88%. Sementara itu, harga minyak kedelai di Chicago menyusut 1,59%.
Meski demikian, tekanan penurunan harga minyak sawit sedikit tertahan oleh perlambatan produksi Malaysia sepanjang September, serta ekspektasi penurunan hasil panen akibat musim hujan pada kuartal keempat.
Di sisi lain, harga minyak mentah global terus menurun untuk sesi kelima berturut-turut, dipicu kesepakatan awal antara pemerintah pusat Irak dan pemda Kurdi untuk mengaktifkan kembali jalur pipa minyak.
Penurunan harga minyak mentah membuat CPO menjadi pilihan yang kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Secara teknikal, analis Reuters Wang Tao memperkirakan harga minyak sawit dapat kembali tertekan hingga mencapai level 4.309 ringgit per ton, seiring dengan pembentukan gelombang penurunan C dalam pola pergerakan harga.
"Minyak sawit mungkin memperpanjang kerugian hingga 4.309 ringgit per ton, didorong wave C," kata analis teknikal Reuters, Wang Tao. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest