
Sejumlah kota di China bagian selatan, termasuk daerah administratif khusus Hong Kong, menutup sementara seluruh aktivitas warganya. Semua pekerja perkantoran dan siswa sekolah diliburkan, hingga seluruh penerbangan dibatalkan menyusul imbauan Super Topan Ragasa yang diramal akan menghantam wilayah itu dua hari ke depan.
Melansir ABC News, Selasa (23/9/2025), Observatorium Hong Kong memperingatkan Topan Super Ragasa yang disertai angin kencang dengan kecepatan maksimum 220 kilometer/jam diperkirakan akan bergerak ke arah barat-barat laut dan menghantam pusat kota.
Angin topan juga diperkirakan akan melintasi bagian utara Laut China Selatan dan mendekati pantai provinsi Guangdong, salah satu pusat ekonomi Negeri Tirai Bambu itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pusat Meteorologi Nasional China memperkirakan topan tersebut akan menghantam wilayah pesisir antara kota Zhuhai dan Zhanjiang di Guangdong antara tengah dan malam hari Rabu (24/9) besok.
Baca juga: Warga Hong Kong Mendadak Panic Buying, Indomie Diborong! |
Alhasil warga yang tinggal di daerah rawan banjir memasang karung-karung pasir dan penghalang di pintu rumah mereka, sementara yang lain merekatkan jendela dan pintu kaca untuk mengantisipasi angin kencang. Banyak juga orang yang muali menimbun makanan dan kebutuhan lainnya sejak Senin (21/9) kemarin. Tak sedikit pedagang pasar yang melaporkan barang dagangan sudah kehabisan stok.
Ratusan penerbangan di Hong Kong dan Bandara Shenzhen China dibatalkan, pihak berwenang juga akan menghentikan semua penerbangan. Pemerintah administratif Makau juga mengevakuasi penduduk dan wisatawan karena diperkirakan Badai Ragasa juga akan melintas di pusat judi Asia itu.
Tak hanya China, Badai Ragasa juga sudah menghantam kawasan Filipina dan Taiwan. Setidaknya enam orang terluka dan lebih dari 7.000 orang dievakuasi di Taiwan ketika topan melanda bagian selatan pulau itu, dan lebih dari 8.000 rumah tangga terkena dampak pemadaman listrik.
Di Filipina, Badai Ragasa menyebabkan sedikitnya tiga orang tewas dan lima orang menghilang. Lebih lanjut, bencana alam ini juga menyebabkan lebih dari 17.500 orang mengungsi akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh badai tersebut.
Pada akhirnya, kedua negara itu juga mengeluarkan status siaga dan menutup area perkantoran serta sekolah. Begitu juga pembatalan penerbangan keluar masuk wilayah.
Saksikan Live DetikSore:
作者:Ignacio Geordi Oswaldo -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()