Pasardana.id - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo terus menggencarkan program sosialnya, yakni Tanggung Jawab sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan melakukan penanaman ribuan bibit mangrove di sembilan lokasi pesisir Indonesia.
Program ini tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga mendorong lahirnya peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir yang sejalan dengan konsep Pelabuhan Hijau atau Green Port.
Di program ini, Pelindo melibatkan 17 kelompok tani dan ratusan warga pesisir. Selain itu, mereka yang dilibatkan juga tak hanya menanam bibit saja tapi juga diberdayakan untuk merawat hingga tumbuh optimal.
Dalam keterangan tertulis, Selasa (23/9), Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono mengungkap dalam program yang bertepatan dengan Hari Maritim Nasional ini, Pelindo Group merehabilisasi lahan seluas 134,5 hektar dengan perhitungan teknis, mangrove yang ditanam berpotensi menyerap emisi hingga ribuan ton CO2.
Kata Arief, program ini merupakan kelanjutan dari komitmen perusahaan yang telah berjalan beberapa tahun terakhir, dengan fokus pada pelestarian ekosistem pesisir melalui pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, melakukan rehabilitasi mangrove secara berkelanjutan juga sebagai bentuk dukungan terhadap target nasional restorasi mangrove, sekaligus memastikan keterlibatan aktif masyarakat lokal.
“Melalui program rehabilitasi mangrove, kami berharap dapat memperkuat ekosistem pesisir sekaligus berkontribusi dalam penurunan emisi, mewujudkan Pelabuhan Hijau serta memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat lokal,” tukas dia.
Tambah Arief, mangrove harus dipandang sebagai investasi sosial. “Dari ekowisata, produk olahan hasil laut, sampai peluang usaha bagi kelompok tani lokal, semua bisa lahir dari mangrove yang sehat,” katanya.
加载失败()