Sejumlah akademisi, organisasi keagamaan, dan perwakilan lembaga pemerintah melakukan kunjungan ke Turki pada 7-13 September 2025 dalam rangka program Indonesia-Middle East and North Africa (MENA) Expert Exchange 2025.
Agenda ini bertujuan memperkuat kolaborasi internasional sekaligus memperluas wawasan pengembangan industri halal di Indonesia.
Delegasi mencakup berbagai pihak, di antaranya Rais Syuriah PWNU DIY KH Mas'ud Masduki, Direktur Kemitraan & Kerja Sama BPJPH Dr. Fertiana Santy, Guru Besar Teknik Kimia ITS Prof. Setyo Gunawan, perwakilan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, hingga perwakilan sektor swasta seperti Danone Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Halal Center UNU Yogyakarta, Listiana Hidayati, menjelaskan bahwa kunjungan ini memberi peluang memperkuat ekosistem halal Indonesia. "Dengan keterlibatan langsung bersama lembaga-lembaga terkemuka Turki, delegasi UNU Yogyakarta mendapatkan wawasan yang berguna untuk memperkaya ekosistem halal Indonesia. Agenda ini juga memperluas jaringan internasional, baik dari sisi akreditasi, sertifikasi, maupun riset," ujarnya, dalam keterangannya, Rabu (24/9/2025).
Head of Regulatory Affairs Danone Indonesia, Prima Sehanputri, menambahkan bahwa program ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung industri halal nasional. "Kami terus memperkuat ekosistem halal melalui penerapan rantai nilai halal yang terintegrasi, mulai dari produksi, inovasi produk, hingga distribusi sesuai standar halal," katanya.
Program ini juga menjadi momentum kerja sama lebih luas. BPJPH RI menandatangani Recognition Agreement (RA)dengan GIMDES, yang memungkinkan produk bersertifikat halal dari Turki dapat masuk ke Indonesia melalui proses registrasi daring.
Selain itu, UNU Yogyakarta dan mitra internasionalnya menyiapkan kolaborasi lanjutan, mulai dari beasiswa magister, program pertukaran mahasiswa dan dosen, pelatihan daring melalui Darul Halal Madrasah milik GIMDES, hingga riset bersama dengan SMIIC.
Konselor Kedubes RI di Ankara, Dhanny Perkasa, menyebut program ini juga memperkuat hubungan bilateral yang sudah terjalin 75 tahun antara Indonesia dan Turki. "Turki menjadi motor di level dunia agar isu halal digarap negara-negara besar seperti Indonesia," ujarnya.
(rrd/rrd)作者:Andi Hidayat -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()