Kementan Sebut Harga Ayam dan Telur di Peternak Masih Murah

Harga ayam dan telur di tingkat konsumen telah mengalami kenaikan. Namun sebenarnya kenaikan yang terjadi masih di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP) tingkat konsumen.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Suganda menjelaskan harga di tingkat peternak sempat anjlok, sehingga peternak mengalami kerugian. Saat ini harga rata-rata nasional ayam hidup di peternak Rp 24.000/kg dan telur di peternak Rp 26.000/kg.

Padahal Harga Acuan Pembelian (HAP) ayam hidup yang diatur Rp 25.000/kg, dan telur ayam di peternak Rp 26.500/kg. Harga itu diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras.

"Biasanya harganya jauh di bawah dari harga acuan. Kalau sekarang alhamdulillah untuk ayam hidup ini harganya mendekati harga acuan di Rp 24.000, kemudian kalau harga telurnya mendekati di Rp 26.000. Ini tentu masih di bawah harga acuan penjualan di tingkat peternak yang ditetapkan Pak Kepala Badan Pangan Nasional," kata Agung di Badan Pangan Nasional, Jakarta, Rabu (24/9/2025).

Agung juga menyebut, peternak selama ini juga mengalami kerugian karena penjualannya sempat di bawah harga pokok produksinya. Dengan kenaikan harga ayam dan telur saat ini, peternak baru merasakan pemulihan dari kerugian yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.

"Jadi selama ini memang harga ayam hidup dan telur di tingkat peternak ini bahkan sempat di bawah harga pokok produksinya, sehingga kami pemerintah berupaya untuk menstabilkan agar para peternak kita juga happy, agar tidak rugi terus dan tentu harus juga bisa merasakan kesejahteraannya," tegasnya.

Harga ayam dan telur saat ini mengalami kenaikan, tetapi masih di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP) di tingkat konsumen. Dalam panel harga pangan rata-rata harga ayam berada di angka Rp 38.000/kg, masih di bawah HAP Rp 40.000/kg.

"Nah ini yang tentu harus kita jaga bersama. Karena kalau harga di tingkat peternaknya masih di bawah harga acuan, harusnya di tingkat konsumen juga berada di bawah harga acuan pembelian di tingkat konsumen yang sudah ditetapkan oleh Bapak Kepala Badan juga," terangnya.