Pasar Tunggu Data Ekonomi AS, IHSG Bakal Lanjut Naik Meski Terbatas

avatar
· 阅读量 20

IHSG ditutup naik tipis 0,02% kemarin meski asing mencatatkan net sell Rp715 miliar
Sentimen positif didorong oleh pengesahan UU APBN 2026 di domestik dan di eksternal dipengaruhi data ekonomi AS dan arah kebijakan The Fed.
Saham pilihan speculative buy hari ini antara lain
MDKA
,
BREN
,
MBMA
,
DEWA
,
KRAS
, dan
MINA
dengan target harga jangka pendek.
Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan kemarin ditutup menguat tipis sebesar 0,02 persen ke level 8.127 dengan dibayangi aksi jual asing senilai Rp715 miliar.
Saham-saham yang paling banyak dilepas asing antara lain PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA
), PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM
), PT Bumi Resources Tbk (
BUMI
), PT Amman Mineral Internasional Tbk (
AMMN
), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (
SSIA
).
Adapun level teknikal IHSG hari ini diperkirakan berada pada area support 8.050-8.100 dan resistance 8.140-8.170.
" IHSG berpotensi naik terbatas hari ini," ujar Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, dalam risetnya, Kamis (25/9).
BNI Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham untuk aksi trading hari ini, di antaranya
MDKA
,
BREN
,
MBMA
,
DEWA
,
KRAS
, dan
MINA
. Masing-masing disarankan dalam pola speculative buy dengan area beli yang ketat serta target harga jangka pendek.
Secara teknikal, IHSG masih berada dalam tren naik (uptrend), didukung indikator Stochastics K_D dan RSI yang memberikan sinyal positif. Selain itu, MA20 dan MA60 juga bergerak cenderung ke atas.
Dari sisi sentimen, pengesahan UU APBN 2026 dinilai mampu memberi dorongan bagi pasar. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan mencapai 5,4 persen.
"Pengesahan APBN 2026 bisa menjadi katalis positif bagi IHSG dalam jangka pendek," ujar M. Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas.
Sementara itu, faktor eksternal masih menjadi perhatian investor dimana data ekonomi Amerika Serikat, mulai dari Final GDP Q2 hingga inflasi berbasis PCE yang akan dirilis akhir pekan ini menjadi perhatian investor.
"Harapan pemangkasan suku bunga acuan Fed sebanyak dua kali kembali memudar setelah pernyataan Jerome Powell yang menegaskan kebijakan masih bergantung pada data inflasi dan pasar tenaga kerja," jelasnya.(Marjudin/ AI)

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest