Bisnis Rokok Elektrik Pasok Penerimaan Rp 2,65 T ke Negara

avatar
· 阅读量 20
Bisnis Rokok Elektrik Pasok Penerimaan Rp 2,65 T ke Negara
Foto: Getty Images/bymuratdeniz
Jakarta

Pengusaha menilai industri rokok elektrik memiliki ketahanan dan kemampuan untuk terus tumbuh di tengah ancaman perlambatan ekonomi dan melemahnya daya beli. Hal ini diungkapkan oleh Perkumpulan Produsen E-Liquid Indonesia (PPEI) dan Asosiasi Ritel Vape Indonesia (Arvindo).

Ekosistem usaha rokok elektrik yang meliputi manufaktur, distribusi, dan penjualan ritel ini terus memperluas penyerapan tenaga kerja, memperkuat kontribusi fiskal, dan menempatkan Indonesia sebagai pemain penting di kawasan Asia Tenggara.

Arvindo dan PPEI menegaskan kepastian regulasi dan roadmap cukai yang jelas menjadi syarat utama agar industri REL terus berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional. Kebijakan fiskal yang konsisten akan menjaga iklim investasi, mendorong penyerapan tenaga kerja, dan memastikan keberlanjutan penerimaan negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Industri REL nasional berada pada fase pertumbuhan krusial. Kami membutuhkan ruang regulasi yang adil dan stabil agar pelaku lokal dapat bertahan dan berkembang," ujar Daniel Boy, Ketua Umum PPEI dalam keterangannya, Kamis (29/9/2025).

Baca juga: Bea Cukai Turun Gunung Cek Harga Rokok di Warung, Ada Apa?

Rokok elektrik pun berkontribusi cukup baik pada penerimaan negara lewat pengenaan cukai hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL). Cukai HPTL yang dikenakan sejak 2018 itu menunjukkan pertumbuhan yang pesat.

ADVERTISEMENT

Dalam data PPEI dan Arvindo, data terakhir menunjukkan penerimaan cukai dari industri rokok elektrik pada tahun 2024 menunjukkan angka Rp 2,65 triliun naik 43,7% YoY dari tahun 2023.

Angka ini melompat lebih dari dua puluh kali lipat dibanding awal penerapan cukai untuk produk HPTL pada 2018 sebesar Rp 99 miliar. Hal ini menunjukkan potensi REL sebagai sumber penerimaan fiskal baru yang signifikan.

Ekosistem rokok elektrik juga menggerakkan rantai pasok dari produksi liquid hingga jaringan ritel khusus. Ribuan pelaku UKM tersebar di berbagai daerah telah mendapatkan manfaat langsung, sementara serapan tenaga kerja terus meningkat hingga 150.000 - 200.000 orang pada 2023 di seluruh lini rantai pasok rokok elektrik.

Dengan proyeksi pertumbuhan pengguna REL dan perluasan kanal distribusi, sektor UKM ritel diperkirakan bertambah 1%-3% per tahun dalam lima tahun ke depan. Hal ini berpotensi mendorong penyerapan tenaga kerja hingga 210.000-280.000 orang pada 2030, apabila regulasi tetap stabil dan program pengawasan produk ilegal semakin diperkuat.

Tonton juga video "Apakah Rokok Elektrik atau Vape Sudah Ada Izin Edar dari BPOM?" di sini:

[Gambas:Video 20detik]

(ara/ara)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest