
PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat masih ada sekitar 6 juta petani yang belum menebus pupuk subsidi meski sudah terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
SVP Strategi Penjualan dan Pelayanan PIHC, Deni Dwiguna Sulaeman, mengatakan total petani yang masuk dalam RDKK sebanyak 14,9 juta orang. Dari jumlah itu, sekitar 8,4 juta sudah menebus pupuk, sementara sisanya belum melakukan pembelian.
"Tadi data RDKK ke angka 14,9 juta. Tapi sampai Agustus kemarin kita kompilasi petani yang terdaftar di RDKK yang belum melakukan penebusan itu 43%. Jadi kalau tadi 14,9 juta (petani terdaftar), yang belum menebus itu kurang lebih catatan kami ada 6 juta," kata Deni dalam diskusi Evaluasi Tata Kelola Subsidi Pupuk Saat Ini di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Kamis (25/9/2025).
Baca juga: Kementan Usulkan Kenaikan Margin Fee Pupuk Subsidi |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Deni, ada beberapa alasan mengapa pupuk subsidi belum ditebus, di antaranya penerima yang sudah meninggal dunia, serta petani yang mengaku belum membutuhkan pupuk dan berencana membelinya pada musim tanam berikutnya.
"Alasannya macam-macam. Ada yang meninggal, tapi persentasenya kecil. Yang paling besar justru karena mereka bilang belum butuh, nanti untuk musim tanam berikutnya," jelasnya.
Dari sisi penyaluran, realisasi pupuk subsidi hingga 24 September 2025 tercatat 5,5 juta ton atau 58% dari total alokasi sebesar 9,55 juta ton. Angka ini masih di bawah target seharusnya yang sekitar 75% di akhir kuartal III.
"Kalau dibagi rata setahun, per kuartal itu 25%. Jadi di akhir September harusnya sudah 75%. Tapi realisasinya masih 58%," pungkasnya.
作者:Aulia Damayanti -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()